Kemendikdasmen Berikan Beasiswa Kepada 150 Guru yang Belum S1

Kemendikdasmen Berikan Beasiswa Kepada 150 Guru yang Belum S1

Abdul Mu'ti. Foto: Antara--

JAKARTA, oganilir.co - Kabar baik bagi guru yang belum memiliki jenjang pendidikan D4 atau S1. Sebab, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyiapkan beasiswa pendidikan bagi 150 ribu guru mulai tahun 2026.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya sudah mengalokasikan anggaran untuk pemberian beasiswa tersebut dalam anggaran tahun 2026.

“Tahun depan kami sudah mengalokasikan untuk 150 ribu beasiswa bagi guru yang belum D4 atau S1 dan itu sudah masuk dalam anggaran tahun 2026," kata Mu'ti dalam kegiatan Taklimat Media Setahun Kemendikdasmen di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta Pusat pada Rabu malam.

Dia menyatakan bahwa program pemberian beasiswa untuk guru yang belum D4 atau S1 itu diberikan melalui mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

BACA JUGA:Swedish Institute Berikan Beasiswa untuk Profesional Indonesia, Tunjangan Hidup Mencapai Rp21 Juta

Pada tahun ini, lanjutnya, Kemendikdasmen telah memberikan beasiswa kepada 12.500 guru dengan nominal sebesar Rp3 juta per semester sehingga kini para guru tersebut sudah memulai proses pembelajaran.

"Sehingga harapan kami dalam satu tahun program ini selesai dan mudah-mudahan bisa diwisuda pada tahun yang akan datang," ujarnya.

Selain itu, Mu'ti menambahkan pihaknya juga siap mengadakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada tahun depan, dengan jumlah target yang diperluas menjadi lebih dari 800.000 guru.

"Kemudian juga untuk PPG, tahun ini dengan target 600.000 guru semuanya sudah terpenuhi, sudah mulai pelaksanaan dan tahun depan untuk 808.000 sekian guru mengikuti PPG," imbuhnya.

BACA JUGA:LPDP Berikan Beasiswa S2 Bidang Saintek dan Hukum ke Spanyol, ini Syaratnya

Sebelumnya Kemendikdasmen mengejar pemenuhan kualifikasi pendidikan minimal D4/S1 bagi para guru melalui skema RPL dengan melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) bersama Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) A

Abdul Mu'ti mengatakan PKS tersebut menjadi ikhtiar pihaknya dalam meningkatkan kapasitas sekaligus kesejahteraan para guru, khususnya guru PAUD dan SD yang masih banyak belum memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4/S1.

“Program ini menunjukkan komitmen kami, komitmen Bapak Presiden untuk meningkatkan kualitas guru. Jadi kalau kemarin ada yang mengatakan guru gak diurusi, inilah bukti bahwa kami itu mengurusi guru. Jadi tahun ini sebanyak 12.500 guru sudah terdaftar semua untuk nanti belajar di beberapa perguruan tinggi mitra,” tukasnya. (antaranews.com/dri)

Sumber: