Pasokan BBM ke Pertamini juga Berkurang

Pasokan BBM ke Pertamini juga Berkurang

--

        OGAN ILIR, OGANILIR.CO- Sejak dua tahun belakangan di wilayah yang belum tersedia Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU),   menjamur kios kios kecil penjual minyak eceran yang menamakan diri Pertamini, hadir di tengah masyarakat.

        Usaha Pertamini tersebut akhir-akhir ini juga terdampak akibat terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Padahal keberadaan Pertamini sangat membantu bagi masyarakat pengguna BBM di daerah yang belum memiliki SPBU. Seperti misalnya Pertamini yang berada di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sangat membantu masyarakat, terbukti banyaknya  permintaan melalui jasa Pertamini tersebut.

        Kendati harga Pertalite mengalami kenaikan, permintaan konsumen tetap tak berkurang. Namun  sayangnya pasokan minyak untuk sejumlah Pertamini yang ada tersebut dikurangi, bahkan ada yang belum kebagian sama sekali.

        Seperti Pertamini milik Tina Husin (46) yang mengaku memperoleh minyak (pertalite) dari pedagang pengepul BBM (bukan dari Pom Bensin/SPBU resmi). Dulu sebelum ada kenaikan harga, dia membeli minyak jenis Pertalite perliternya seharga Rp 8.500 dan dijual kembali kepada konsumen perliternya sebesar Rp.10.000.  Sementara pasca kenaikan harga BBM mengambil dari pengepul di daerah Tanjung Raja dengan harga perliternya Rp. 12.000, dan jual kembali ke konsumen seharga Rp 13. 000 per liter, itupun hanya kebagian sedikit pasokan minyaknya,"tutur Tina.

BACA JUGA:BBM Masih Bermasalah, Harga Naik, Antrean Tetap

        Sama halnya dengan Lina Bawi (48), selama ini mendapatkan minyak dari kios kios dalam Kabupaten OI sebanyak  70 liter untuk kebutuhan selama dua hari, dengan harga perliternya Rp 8.600,-  Lalu dijual kembali kepada masyarakat konsumen dengan harga perliternya Rp. 10.000.

        Ditambahkan Lina, setelah pengumuman kenaikan harga minyak, agak kesulitan mendapat pasokan minyak. "Dalam satu minggu terakhir, baru sekali mendapat pasokan minyak jenis Pertalite itupun dikurangi pasokannya dengan harga perliternya Rp.10.600. Sementara harga jual eceran sebesar Rp 12.000,-," tuturnya.

        Menurutnya saat ini sering juga masuk mobil dari luar  Ogan Ilir, yang menjual minyak eceran dengan harga yang lebih murah dari harga yang dijual kios resmi, namun dirinya tidak tergiur karena kualitas minyaknya tidak bagus dan tidak jernih.

        Lain lagi dengan Saparuddin (60) yang jual minyak eceran lewat PERTAMINI mengaku, setelah terjadi kenaikan harga BBM justru kesulitan mendapatkan pasokan minyak, bahkan PERTAMINI miliknya kosong alias belum ada pasokan.

BACA JUGA:PMII Tolak Kenaikan Harga BBM, Demo Ke DPRD Ogan Ilir, Adzan Zuhur Berhenti Orasi

        Penjual minyak eceran jenis pertalite, juga terlihat di seputaran SPBU. Seperti terlihat tak jauh dari SPBU Muara Meranjat Desa Meranjat III Kecamatan Indralaya Selatan, Ogan Ilir. Pedagang BBM jenis Pertalite tersebut, menjual dengan harga sama dengan harga yang dijual pedagang Pertamini, yakni Rp 12.000 per liter. 

        Hal yang sama juga terlihat di seputaran SPBU Kelurahan Patih Galung Kota Prabumulih. Namun baik di Muara Meranjat OI maupun di Kelurahan Patih Galung Prabumulih,  pedagang BBM eceran tersebut tidak bersedia mengungkapkan dari mana mereka mendapatkan BBM.(*)

 

Sumber: