Kantor berita Yonhap juga mengutip seorang saksi yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan orang tersebut melihat korban tergencet hingga tewas. Dia menyebut kondisi saat itu seperti kuburan.
“Orang-orang berlapis di atas yang lain seperti kuburan. Beberapa secara bertahap kehilangan kesadaran mereka sementara beberapa tampak mati pada saat itu,” kata saksi itu menurut Yonhap.
Festival Halloween
Festival itu merupakan acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan Covid-19 dan jarak sosial.
Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.
Dilansir AFP, Minggu (30/10/2022) saksi mata yang berada di lokasi bercerita berebut keluar dari kerumunan yang menyesakkan itu. Orang-orang menumpuk di atas satu sama lain.
Para medis yang melakukan evakuasi sampai kewalahan hingga meminta batuan orang yang lewat untuk memberi pertolongan pertama kepada para korban yang belum tertangani.
“Ada begitu banyak orang yang didorong dan saya terjebak di antara kerumunan dan saya tidak bisa keluar pada awalnya juga,” kata Jeon Ga-eul, 30 tahun kepada AFP.
BACA JUGA:Saksi Mata Tragedi Halloween Itaewon Seoul: Wajah Korban Pucat, Hilang Napas dan Hidung Berdarah
Jeon memiliki firasat bahwa hal buruk akan terjadi.
“Saya merasa seperti kecelakaan pasti akan terjadi,” ujarnya.
Jeon Ga-eul mengatakan penumpukan terjadi di dekat Hotel Hamilton di distrik Itaewon yang dikenal sebagai lokasi kehidupan malam.
Di mana sejumlah besar orang berkumpul di gang sempit dekat hotel di lokasi Tragedi Itaewon Seoul Korsel itu. (*)