Dikatakannya, pihak korban menerima permohonan maaf dan menerima penyelesaian secara kekeluargaan.
"Permasalahan tersebut sepakat berdamai tidak akan menuntut secara hukum. Hal tersebut disepakati hitam di atas putih, disaksikan Bhabinkamtibmas, para kades dan keluarga kedua belah pihak," pungkasnya.
Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, AKP M Indra Parameswara SIK melambangkan, begitu mendapatkan vidio viral pengeroyokan tiga pelajar SMA, lansung lansung melakukan tindaklanjut.
Atas adanya berita tersebut, maka lansung kita perintahkan Ps Kanit PPA Aipda Dusman, beserta anggota Briptu L Simarmata, untuk mlakukn Koordinasi serta pulbaket dilapangan," kata Kasat.
Kasat juga menjelaskan kronologis kejadian, pada Sabtu sore, ketiga orang pelajar trsebut hendak pulang sekolah secara bersama-sama beriringan sepeda motor.
Kemuidian korban yang sudah lulus sekolah, menggunakan sepeda motornya dan langsung mengajak ketiga pelajar trsebut untuk berkelahi, kemudian para pelajar trsebut tidak menghiraukannya dan melanjutkan perjalanan.
Kemudian korban AM berkata "Jangan melawan disini bae, ado tempatnya". Namun ketiga pelajar tetap tidak mnghiraukn perkataan tersebut.
Selanjutny langsung mengejar ketiga pelajar tersebut, sehingga terjadilah pemukulan terhadap korban AM secara bersama-sama di Desa Sukamulya, Kecamatan Tuah Negeri.
Adapun saksi yang melihat serta melakukan perekaman Vidio adalah Mitra (15), pelajar SMK PGRI Dharmasakti, Desa Dharmasakti, Kecamatan Tuah Negeri. Sementat Penyebar vidio kekerasan tersebut adalah Danar, (19) warga Desa Banpres, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas.
"Sebenarnya pada Minggu (6/11), sekitar pukul 21 WIB sudah ada perdamaian secara lisan. Ketiga pelajar tersebut serta orangtuanya langsung menemui korban AM di rumahnya," jelas Kasat.
Mereka datang untuk meminta maaf dan berdamai secara ke keluargaan, hasil yang diperoleh saat itu pihak keluarga korban menerima permintaan maaf ketiga pelaku serta sepakat melakukan perdamaian secara kekeluargaan.
"Tapi pada Senin (7/11) sekitar pukul 18.30 WIB kembali ada perdamaian difasilitasi Kades Air Beliti, Kades Jaya Tunggal dan pihak kepolisian. Mereka sepakat damai secara tertulis," ungkapnya.
Kemudian yang merekam dan yang menyebarkan vidio meminta maaf, dan tidak mengulangi perbuatannya yang menimbulkan provokasi.