Untunglah, dari situasi ini, Chico main lebih tenang. Berulang kali dia memanfaatkan kelemahan Antonsen yang lemah di area forehand belakang.
Antonsen sering terkecoh dengan pengembalian Chico dalam melakukan return service di area ini.
Chico melaju dan terus memimpin hingga mengantongi gim pertama 21-15.
Memasuki gim kedua, tekanan diberikan Chico langsung kepada Antonsen dengan unggul cepat 3-1. Serangan bertempo cepat dan defens yang rapat membuat Chico makin sulit ditembus.
BACA JUGA:Ganda Putri Jepang Mundur di BWF WTF 2023, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Jalani Laga Hidup Mati
Chico melenggang dengan keunggulan 6-2.
Antonsen mulai tampak panik, raut wajahnya bingung mencari jawaban dalam menemukan celah Chico yang hari ini bermain lebih bersih dan jarang unforced error.
Sementara Antonsen, bagai sedekah poin, akutasi pukulannya terus menurun dan membuat Chico semakin memimpin 9-2.
Smes silang Chico langsung menggelegar memecah pertahanan Antonsen, mengantarkan dia meraih keunggulan 11-2.
Setelah interval, performa Chico melaju terus hingga dia berhasil terus unggul dengan margin 10 angka 14-4.
Antonsen hanya bisa dibuat terus-terusan bertahan dalam situasi ini. Sulit keluar dari tekanan dan setiran serangan Chico yang mengendalikan setiap reli.
BACA JUGA:Kalah 2 Kali di Penyisihan, Jorji Tersingkir di BWF World Tour Finals 2023
Gim kedua akhirnya dikunci Chico untuk memastikan tiket semifinal dengan skor akhir 21-15, 21-8.
Hasil ini sekaligus menambah riwayat impresif Chico, setelah di babak pertama sebelumnya dia juga telah mengalahkan unggulan 6 asal Jepang, Kodai Naraoka.
Pada semifinal nanti, Chico akan menghadapi lawan dari pemenang derbi China antara Lu Guang Zu atau Shi Yu Qi.