
“Sebagaimana hasilnya, proses (hukum) atau ada upaya lain, karena tidak menutup kemungkinan ada upaya lain,” ucap Karyaman.
“Yang penting kami sudah melaksanakan kegiatan proses penyelidikan maupun penyidikan nanti,” sambungnya.
Namun jika nanti di tengah proses hukum yang berjalan pihak korban dan pelaku ingin melakukan mediasi, pihaknya juga siap memfasilitasi.
“Mediasi ke depannya, ya silakan, tidak menutup kemungkinan. Di samping melihat korban tidak fatal lukanya, Alhamdulillah,” tandasnya.
Cuma Game Tebak-tebakan
Sementara, Kepala SMP Plus Baiturrahman Saefullah Abdul Muthalib membantah bahwa video yang menunjukkan salah satu siswa ditendang kepalanya adalah tindakan bully.
Sebaliknya, Saefullah Abdul Muthalib menyatakan bahwa siswa dalam video tersebut tengah memainkan sebuah game.
“Anak-anak sedang membuat game. Saat guru sedang di luar kelas pada jam ketiga pelajaran,” katanya, Sabtu 19 November 2022.
Disebutkan bahwa video itu direkam pada Kamis, 17 November 2022.
Ia menyatakan, saat itu sejumlah siswa tengah memainkan game tebak-tebakan.
Permainannya adalah, salah satu siswa dipasangkan helm warna merah lalu dipukul oleh temannya dari belakang.
“Kemudian menebak siapa (yang memukul). Itu permainannya,” kata dia.
Namun yang terjadi selanjutnya adalah, bukan menggunakan tangan. Tapi kaki, sebagaimana dalam video.