
"Hari demi hari (disiksa) karena dia tahu saya anak tunggal, yatim piatu, sebatang kara. Suami hanya incar warisan saya. Saya buntu,” demikian NC. (*)
"Hari demi hari (disiksa) karena dia tahu saya anak tunggal, yatim piatu, sebatang kara. Suami hanya incar warisan saya. Saya buntu,” demikian NC. (*)