Enga berjarak lebih dari 600 km dari ibu kota negara, Port Moresby.
Palang Merah Papua Nugini sebelumnya mengatakan tim tanggap darurat yang terdiri dari pejabat dari kantor gubernur provinsi, polisi, pasukan pertahanan, dan LSM lokal telah dikerahkan ke lokasi tersebut.
Pada Jumat, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan pemerintah bekerja sama dengan pejabat setempat untuk memberikan " bantuan, pemulihan jenazah, dan rekonstruksi infrastruktur".
Adakah WNI jadi korban tanah longsor?
Pasca bencana tanah longsor di Papua Nugini, KBRI Port Moresby telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas warga negara Indonesia (WNI) yang ada di negara tetangga tersebut.
Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengungkapkan sejauh ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam bencana tersebut.
"KBRI akan terus memonitor situasi di lapangan," ujar Judha dalam keterangan tertulis, Ahad (26/5).
Adapun, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS siap membantu penanganan bencana tanah longsor di Papua Nugini dan menggambarkan negara itu sebagai "mitra dan teman dekat" AS.
AS telah memperkuat hubungannya di kawasan Asia Pasifik setelah China menandatangani perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon pada 2022 silam yang memungkinkan Beijing mengerahkan personel polisi dan militer ke negara tersebut.
Tahun lalu, AS menandatangani perjanjian pertahanan dengan Papua Nugini. Negara ini terletak di selatan Guam, wilayah AS dan pusat militer utama di Pasifik.
BACA JUGA:Lahat Dikepung Banjir Bandang dan Longsor, Forkompimda Langsung Terjun ke Lokasi Terdampak
- Kerusuhan dan penjarahan di Papua Nugini, pemerintah umumkan 'keadaan darurat' - Apa penyebab kerusuhan yang menewaskan 15 orang?
- Sihir dan rumor memperparah lonjakan kasus Covid di Papua Nugini, RI tutup perbatasan
- Gelar referendum, kawasan di Papua Nugini pilih merdeka