MURATARA, oganilir.co - Warga Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel, nyaris tewas dibelit ular piton.
Peristiwa itu terjadi, Kamis 27 Juni 2024 sekitar pukul 13.00 WIB. Warga menemukan ular piton ukuran besar sepanjang 5 meter di dekat keramba ikan.
Awal mula, Zazili pemilik keramba apung di aliran Sungai Lamurus, anak Sungai Rawas, hendak mengecek ikan-ikan miliknya di keramba tersebut. Namun dia dikejutkan dengan kemunculan ular piton ukuran besar.
Dia mencoba menangkap ular tersebut, dengan menggunakan kayu. Saat itu dia seorang diri mengamankan ular tersebut, namun saat mau memasukkan ke dalam jaring, ular tersebut melawan dan sempat melilit Zazili.
BACA JUGA:Tim Rescue Damkar Ogan Ilir Tangkap Ular Piton 3 Meter
Untung ada warga yang melihat kejadian itu, sehingga ular tersebut berhasil diamankan dan masuk ke dalam waring.
Deni, warga Beringin Makmur II mengungkapkan bahwa ular muncul di dekat keramba ikan milik warga, merupakan kejadian yang sudah berulang kali. Bahkan sebelumnya sudah ada kejadian warga menangkap ular piton sepanjang 8 meter.
"Waktu itu pakai ekskavator menangkap ularnya, karena ukuranya lebih besar panjang sudah 8 meter. Ini kejadian yang kelima, panjang ularnya cuma 5 meter," jelasnya.
Deni mengaku, saat ini ular itu sudah diamankan di rumah Zazili. Bahkan sempat menjadi tontonan warga, saat ular itu dikeluarkan dari dalam waring.
Ular ular ukuran raksasa memang cukup banyak didapati di wilayah Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel. Kondisi itu terjadi karena adanya gradiasi bentang alam, yang tadinya dari hutan rimba menjadi lokasi permukiman dan perkebunan.
BACA JUGA:Santri Pemberani, Ular Piton Masuk Ponpes Berhasil Ditangkap
Sebelumnya, Firdaus, Staf Ahli Bupati Bidang Kehutanan, sekaligus mantan Kepala Dina Kehutanan Kabupaten Muratara mengatakan, jika keberadaan ular ular piton ukuran raksasa memang banyak di dapati di wilayah Kabupaten Muratara. Kondisi itu terjadi lantaran, banyaknya hutan hutan di wilayah Muratara, beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.
"Itu karena rantai makanan di hutan sudah berubah. Banyak hutan di buat sawit, di bawah pohon sawit banyak tikus jadi banyak ular ular seperti ular piton," ujarnya.
Pihaknya juga berharap, agar masyarakat selalu hati-hati dan waspada saat beraktivitas di dalam kebun. Dan disarankan, saat melakukan aktivitas tidak seorang diri.