BANYUASIN, oganilir.co - Aksi nekad yang dilakukan oleh Ibrahim, Kepala Desa Air Solok Batu, Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin, Ibrahim (57), menurut Kakek Amal Hakik, adik kandung Ibrahim didasari ingin melindungi keluarganya.
"Jadi ada alasan, sampai membacok Hamza yang merupakan preman yang meresahkan warga di wilayah tersebut," kata Kakek Amal didampingi Andik, istri Ibrahim, ketika dihubungi Selasa 16 Juli 2024.
Saat kejadian, Hamza bersama rekannya Sugeng datang mendatangi kediaman kakak kandungnya tersebut dengan maksud meminta tanda tangan kades sehubungan surat pelimpahan penguasaan parit dari mantan mertua Hamza.
Sebelumnya Hamza mendapatkan surat pelimpahan dengan merampas secara paksa dengan mengancam mantan mertuanya mau dibunuh, sehingga Hamza dapat surat itu.
BACA JUGA:Ditantang, Kades Bacok Warga Hingga Luka
Kades saat menerima kehadiran Hamza dan Sugeng dengan tegas menolak menandatangani pelimpahan itu parit itu, karena jika sampai ditandatangani akan dikuasai oleh yang bersangkutan.
"Sehingga membuat Hamza memintai uang kepada warga yang menempati parit itu," ujarnya.
Tentunya jika sampai terealisasi, akan merugikan warga Desa Solok Batu, Kecamatan Air Salek Banyuasin."Ingin membela warganya," jelasnya.
Akan tetapi karena sampai ditolak kades, membuat Hamza emosi dengan menantang kades untuk berkelahi."Kemudian juga saat itu Hamza dan Sugeng membawa senpi yang disimpan dalam tas," terangnya.
Saat kejadian, posisi tas berisikan senpi yang dibawa Hamza sudah terbuka, sehingga kakak kandungnya langsung lari ke belakang mengambil parang yang ada di dapur.
BACA JUGA:Para Kades di Ogan Ilir Serahkan Senpi Warganya
"Akhirnya membacok Hamza di telapak tangan kiri karena hendak ambil senpi, jika tidak pasti akan ditembak terlebih dahulu oleh Hamza. Itu namanya membela diri," tegasnya.
Apalagi di dalam rumah itu terdapat istri kades Andik Nurmina dan dua anak kepala desa yang masih kecil, sehingga kakak kandungnya itu hendak melindungi keluarga.
"Bela diri, daripada istri dan anak anaknya jadi sasaran," jelasnya.
Kemudian juga kakak kandungnya tidak melarikan diri, namun saat kejadian masih berada di tempat kejadian tersebut. Bahkan kades usai itu menelepon Kapolsek dan Danramil, saat hendak dibawa oleh pihak kepolisian warga berombongan hendak ikut.