WASHINGTON, oganilir.co - Operasi pencarian terhadap korban pesawat komersil American Airlines dan helikopter militer Amerika Serikat (AS) Blackhawk masih berlangsung.
Dilansir dari detikNews, Kamis (30/1/2025), dua sumber penegak hukum dan satu sumber yang mengetahui situasi tersebut mengonfirmasi bahwa hingga kini tidak ada korban selamat yang ditemukan. Pesawat yang jatuh ke Sungai Potomac, Washington, DC, hancur berkeping-keping akibat benturan dengan Black Hawk.
Menurut sumber tersebut, para pejabat bersiap menghadapi salah satu bencana penerbangan paling mematikan di Washington, DC, sejak kecelakaan Pesawat Air Florida yang menabrak Jembatan 14th Street pada 1982.
Mengangkut 60 Penumpang dan 4 Awak
BACA JUGA:Kalah Kuat, Maskapai Komersil Tabrakan dengan Helikopter Militer, Pesawat Jatuh ke Sungai
Pesawat yang jatuh di Sungai Potomac dekat Bandara Ronald Reagan itu merupakan milik American Airlines. Maskapai penerbangan AS itu menyebut 60 penumpang dan empat awak berada di dalam pesawat jet komersial tersebut.
"Penerbangan American Eagle 5342 dalam perjalanan dari Wichita, Kansas (ICT), ke Washington, D.C. (DCA) terlibat dalam kecelakaan di DCA," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.
"Ada 60 penumpang dan empat awak di dalam pesawat itu," jelasnya.
Helikopter Black Hawk Bawa Tiga Tentara
Seorang pejabat Angkatan Darat AS menyatakan bahwa helikopter Black Hawk yang terlibat dalam kecelakaan itu membawa tiga tentara sebagai awak. Kondisi mereka saat ini belum diketahui.
BACA JUGA:Catat! Inilah List Barang yang Tidak Diperbolehkan Masuk Bagasi Pesawat
Sementara itu, Washington Post mengutip sumber anonim yang mengatakan bahwa polisi telah mulai mengevakuasi beberapa mayat dari Sungai Potomac.
Presiden Donald Trump telah diberitahu mengenai insiden ini.
"Tragisnya, tampaknya sebuah helikopter militer bertabrakan dengan sebuah jet regional," kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt.