6 Nama Lain Minyak Babi dalam Makanan, Apa Saja?

Rabu 26-02-2025,08:00 WIB
Reporter : Vita
Editor : Vita

oganilir.co - Lemak babi dikenal karena kemampuannya meningkatkan cita rasa dan tekstur makanan. Meski minyak hewani tersebut banyak digunakan, faktanya lard jadi istilah yang paling populer sebagai nama lain minyak babi dalam makanan.
Berbeda dengan minyak nabati, lemak babi memiliki titik leleh lebih tinggi, sehingga tetap stabil saat dimasak dan menghasilkan tekstur yang lebih renyah atau lembut sesuai kebutuhan hidangan.
Dikutip dari laman Acorn Bluff Farms, minyak babi memiliki rasa netral yang menyeimbangkan dan memperkaya cita rasa makanan tanpa mendominasi. Saat dipanggang, lard menghasilkan kulit pie yang renyah, sementara jika dimasak dengan daging, ia menjaga kelembapan dan menambah kedalaman rasa. Stabilitasnya yang tinggi juga membuatnya lebih unggul dibandingkan minyak nabati yang mudah teroksidasi.
Tidak hanya lard, minyak babi atau lemak babi biasa disebut dengan beberapa istilah lain. Yuk, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahuinya!
Nama Lain Minyak Babi
Berikut ini adalah nama lain untuk minyak babi atau lemak babi secara umum yang kerap dijumpai dalam makanan.

1. Lard
Dikutip dari Pamela Grant, lard adalah istilah yang paling umum digunakan untuk merujuk pada lemak babi yang telah dilelehkan atau diproses. Lard dihasilkan dengan cara melelehkan lemak babi hingga menjadi cair, lalu didinginkan hingga membentuk padatan putih yang mirip mentega. Dalam dunia kuliner, lard sering digunakan sebagai bahan untuk menggoreng, memanggang, atau sebagai pengganti mentega dalam pembuatan kue.

Lard memiliki titik asap yang relatif tinggi (sekitar 370ºF atau 188ºC), menjadikannya pilihan yang baik untuk memasak dengan suhu tinggi seperti menggoreng. Selain itu, teksturnya yang lembut memberikan hasil panggangan yang lebih renyah dan lembut. Namun, penggunaannya dalam makanan sering kali tidak langsung disebutkan sebagai "lemak babi," sehingga penting untuk memeriksa label bahan makanan dengan cermat.
Lard sering ditemukan dalam pastry, kue, roti, dan bahkan beberapa jenis cokelat. Dalam beberapa masakan tradisional Eropa dan Amerika, lard juga digunakan dalam pembuatan saus atau sebagai bahan tambahan dalam daging olahan seperti sosis dan pate.

2. Fatback
Kemudian, ada istilah untuk menyebut lemak babi yaitu fatback. Dilansir Southern Living, fatback adalah lemak keras yang berasal dari punggung babi. Tidak seperti lard yang telah dilelehkan, fatback biasanya digunakan dalam bentuk padat, baik dipotong, diiris, atau digiling. Karena kandungan lemaknya yang tinggi, fatback sering digunakan untuk menambah kelembutan pada berbagai hidangan daging.
Fatback juga digunakan sebagai bahan utama dalam beberapa jenis sosis dan charcuterie, seperti salami dan mortadella. Potongan lemak ini memberikan kelembaban dan tekstur yang khas pada produk olahan daging. Selain itu, fatback bisa dipakai untuk membungkus daging panggang agar tetap juicy selama proses pemasakan.

Di Amerika Selatan, fatback adalah hidangan tradisional yang digoreng hingga renyah dan sering disajikan dengan kacang-kacangan dan sayuran seperti collard greens. Produk ini juga bisa diasinkan dan digunakan sebagai tambahan rasa dalam sup atau rebusan.
3. Lardo
Dikutip dari Serious Eat, lardo adalah lemak babi yang telah diawetkan dengan garam dan rempah-rempah, lalu dibiarkan selama beberapa bulan hingga berubah menjadi padatan yang lebih pekat dan beraroma. Biasanya, lardo berasal dari bagian lemak punggung babi, mirip dengan fatback, tetapi proses pengawetannya membuatnya memiliki tekstur yang lebih padat dan rasa yang lebih kompleks.

Dalam kuliner Italia, lardo sering disajikan dalam irisan tipis sebagai antipasto, dipadukan dengan kacang, madu, atau roti. Teksturnya yang lembut dan rasa yang kaya menjadikannya pilihan favorit untuk meningkatkan cita rasa hidangan lainnya.

Selain dimakan langsung, lardo juga dapat digunakan dalam berbagai cara, seperti ditambahkan ke dalam adonan pastry untuk meningkatkan kelembutan atau dimasukkan ke dalam hidangan steak dan kentang untuk menambah rasa gurih.

4. Lardon
Istilah lainnya untuk menyebut lemak babi adalah lardon. Dikutip dari Sporked, lardon adalah potongan kecil daging atau lemak babi yang sering digunakan dalam masakan Perancis untuk menambah rasa dan tekstur pada berbagai hidangan. Berbeda dengan lardo yang diawetkan, lardon biasanya dipotong dalam bentuk dadu atau batangan kecil dan kemudian digoreng hingga renyah sebelum dicampurkan ke dalam masakan.

Lardon sering digunakan dalam hidangan seperti Quiche Lorraine, boeuf Bourguignon, dan coq au vin. Ketika dimasak, lardon melepaskan lemaknya ke dalam makanan sehingga memberikan cita rasa gurih yang khas. Karena bentuknya yang kecil, lardon juga mudah dicampurkan dalam berbagai resep, baik dalam sup, salad, atau pasta.

Meskipun mirip dengan pancetta (daging babi yang diawetkan dengan rempah-rempah), lardon tidak memiliki bumbu tambahan dan biasanya hanya menggunakan daging babi yang dipotong dan digoreng langsung.

5. Salo
Selanjutnya ada salo yang sebenarnya tidak merujuk pada minyak babi, melainkan lemak babi. Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJateng dari laman Atlas Obscura, salo adalah lemak babi yang sangat populer di Ukraina dan beberapa negara Eropa Timur lainnya. Tidak seperti lard yang dilelehkan atau fatback yang dipotong, salo biasanya dikonsumsi dalam bentuk irisan mentah yang diawetkan dengan garam. Salo sering disajikan dengan roti gandum hitam dan ditaburi merica hitam, paprika, atau bawang putih untuk mengimbangi rasa lemaknya yang kuat.

Salo memiliki tekstur yang lembut seperti mentega dan warna putih krem yang khas. Makanan ini dianggap sebagai simbol budaya di Ukraina, bahkan pernah menjadi bagian dari makanan pokok selama masa-masa sulit karena kandungan kalorinya yang tinggi dan daya tahannya yang lama.

Selain dikonsumsi mentah, salo juga bisa dimasukkan ke dalam berbagai masakan, termasuk sup atau bubur gandum. Beberapa orang bahkan menikmati salo yang dicelupkan ke dalam cokelat, meskipun kombinasi ini mungkin terdengar mengejutkan bagi sebagian orang.

6. Leaf Lard
Terakhir, ada istilah leaf lard untuk menyebut minyak babi. Menurut Pamela Grant, leaf lard berasal dari area sekitar ginjal dan organ dalam babi. Berbeda dengan lard biasa, leaf lard memiliki tekstur yang lebih halus dan rasa yang lebih ringan, membuatnya sangat cocok untuk digunakan dalam pembuatan kue dan pastry.

Dalam dunia kuliner, leaf lard dianggap sebagai lemak babi berkualitas tinggi karena menghasilkan adonan yang lebih lembut dan renyah. Oleh karena itu, banyak pembuat roti profesional lebih memilih leaf lard dibandingkan mentega untuk hasil yang lebih baik dalam pembuatan pie crust dan kue lainnya.
Selain dalam baking, leaf lard juga bisa digunakan sebagai minyak untuk menggoreng, karena memiliki titik asap yang lebih tinggi dibandingkan mentega. Selain itu, leaf lard juga mengandung lemak tak jenuh tunggal dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan lemak babi lainnya, menjadikannya sedikit lebih sehat dibandingkan jenis lemak babi lain.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai nama lain minyak babi dalam makanan, atau lebih tepatnya lemak babi. Semoga dapat menambahkan wawasan!

Kategori :