Brunei Darussalam juga menetapkan 1 Ramadan pada Ahad 2 Maret 2025. Dengan begitu, terjadi perbedaan awal puasa di Indonesia dengan Malaysia, Singapura, dan Brunei.
"Saya ingin menambahkan bahwa meskipun Singapura dengan Brunei sama-sama negara MABIMS, kita ada semacam himpunan per kementerian agama di Asia Tenggara disingkat MABIMS, ini kita agak berbeda dengan Brunei Darussalam dan Singapura, bahwa puasa mereka itu mulai pada tanggal 2," kata Nasaruddin, Menteri Agama RI.
Tak Ada Perdebatan
BACA JUGA:TPU Ramai Peziarah Jelang Ramadan, Juru Parkir Panen
Wakil Menteri Agama (Wamenag), Muhammad Syafi'i menyebut meski berbeda, namun tidak ada perdebatan yang terjadi setelah Indonesia menetapkan 1 Ramadan 1446 H.
"Nggak ada (perdebatan). Tentu mereka, tadi arahan dari ahli Falakiyah Kemenag, sama itu dengan ahli dari NU, ahli dari Muhammadiyah, ahli dari Persis, dari MUI, sama dengan pendekatan penggabungan antara rukyat dan hisab. Tinggal tadi kan perbedaannya sedikit saja, belum ada kesaksian melihat hilal," terang Syafi'i.
Syafi'i juga menyampaikan penentuan 1 Ramadan di Indonesia turut melibatkan elemen-elemen ormas Islam hingga mengundang duta-duta besar negara sahabat. Kemudian ditemukan bahwa ada satu wilayah yakni Aceh yang sudah melihat kemunculan hilal.
BACA JUGA:Jelang Ramadan, KSR PMI Unsri Gelar Donor Darah
"Maka kesaksian yang disumpah itu menjadi pegangan karena memang hitungannya sudah benar semua, tinggal perlu dipastikan rukyat nya. Jadi setelah hisabnya benar, sumpahnya benar, tinggal ada kesaksian. Setelah ada kesaksian diputuskan tanpa perbedaan," jelas Syafi'i. (detik.com/dri)