
BBC News Indonesia sudah menghubungi sejumlah warga Indonesia yang berada di Iran untuk menceritakan kondisi mereka di sana, tetapi mereka memilih bungkam karena sensitivitas isu.
BACA JUGA:Iran Luncurkan Rudal Haj Qassem, Iron Dome-THAAD Kalah Cepat?
Jaringan internet setempat dilaporkan tidak stabil dan sangat lambat.
Dalam siaran pers pada Jumat (13/6), Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) Iran mengimbau para WNI untuk "saling mengingatkan satu sama lain" terkait imbauan KBRI Teheran dan Kemenlu serta "saling menjaga komunikasi".
Selain itu, mereka juga meminta agar para WNI di Iran untuk "saling menenangkan dan tidak panik dalam kondisi apa pun agar memudahkan koordinasi dan melancarkan segala proses yang dilakukan KBRI Teheran dan Kemenlu."
IPI Iran juga mengingatkan agar para WNI untuk melakukan pengecekan di grup WNI di platform WhatsApp.
Pihak IPI Iran mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya para korban sipil dan tokoh penting Iran dalam serangan Israel.
BACA JUGA:Israel Kembali Menyerang, Langit Zionis Dihujani Rudal Iran
Pihak IPI juga mengecam dan mengutuk serangan Israel sekaligus mengecam PBB yang mereka sebut "diam seribu bahasa" atas serangan Israel.
Sementara itu, Judha mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan WNI-WNI di Iran.
"Saya sampaikan bahwa para WNI kita dalam keadaan baik, tidak ada yang menjadi korban dari serangan Israel," ujar Judha.
"Serangan yang dilakukan Israel saat menyasar instalasi-instalasi militer dan juga kepada beberapa petinggi dari Iran. Tapi tentu kita mengantisipasi bahwa eskalasi ini dapat lebih memburuk."
Berdasarkan pengamatan dari KBRI Teheran, kata Judha, situasi di Teheran masih terlihat normal meski terlihat antrean BBM yang cukup panjang di beberapa tempat.
BACA JUGA:Iran Lancarkan Serangan Rudal Bergelombang ke Israel
"Tapi tidak ada panic buying. Kegiatan dan kehidupan masyarakat masih berjalan dengan normal," ujar Judha.
Pernyataan Judha ini selaras dengan laporan IPI Iran yang menyebut laporan sejumlah WNI di kota-kota besar Iran mengatakan "tidak ada perubahan yang signifikan" setelah serangan Israel.