Khawatir Pasokan Minyak Terganggu, AS Minta China Bujuk Iran tak Tutup Selat Hormuz

Senin 23-06-2025,11:41 WIB
Reporter : Dendi Romi
Editor : Dendi Romi
Khawatir Pasokan Minyak Terganggu, AS Minta China Bujuk Iran tak Tutup Selat Hormuz

oganilir.co - Amerika Serikat (AS) mulai khawatir tentang rencana Pemerintah Iran yang akan menutup Selat Hormuz.  

Pemerintahan Donald Trump melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio meminta pemerintah China untuk membujuk Iran agar tidak menutup perairan di Selat Hormuz. Permintaan ini disampaikan setelah tiga fasilitas nuklir Iran dibombardir oleh pesawat pengebom AS.

Pernyataan Rubio itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin 23 Juni 2025, disampaikan setelah media Press TV melaporkan parlemen Iran menyetujui langkah untuk menutup Selat Hormuz, yang dilalui sekitar 20 persen permintaan minyak dan gas global.

"Saya mendorong pemerintah China di Beijing untuk menghubungi mereka (Iran) tentang hal itu, karena mereka sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk minyak mereka," kata Rubio dalam wawancara dengan program Fox News "Sunday Morning Futures with Maria Bartiromo".

BACA JUGA:Ini Jumlah WNI di Iran, 97 Orang Berhasil Dievakuasi Tahap I

"Jika mereka melakukan itu, hal itu akan menjadi kesalahan terbesar lainnya. Itu akan menjadi bunuh diri ekonomi bagi mereka jika mereka melakukannya. Dan kami memiliki opsi untuk mengatasinya, tetapi negara-negara lainnya juga harus mempertimbangkannya," sebutnya.

"Itu akan merugikan ekonomi negara-negara lainnya jauh lebih buruk daripada ekonomi kami," kata Rubio yang juga menjabat sebagai penasihat keamanan nasional AS.

Rubio mengatakan langkah untuk menutup Selat Hormuz akan menjadi eskalasi besar-besaran yang akan membutuhkan tanggapan dari AS dan negara-negara lainnya.

Sejauh ini, belum ada tanggapan langsung dari Kedutaan Besar China di AS atas pernyataan Rubio tersebut.

BACA JUGA:AS Serang Iran, Pakar Hukum Internasional Sebut Bisa Picu Perang Dunia III

Selat Hormuz yang terletak di antara Oman dan Iran, menghubungkan kawasan Teluk di Timur Tengah dengan Teluk Oman di sebelah selatan dan Laut Arab di seberangnya. Perairan ini memiliki lebar 33 kilometer pada titik tersempitnya, dengan jalur pelayaran hanya selebar tiga kilometer di kedua arahnya.

Para pejabat AS, yang tidak disebut namanya, mengatakan Washington telah "menghancurkan" situs nuklir utama Iran dengan menggunakan 14 bom penghancur bunker, lebih dari dua lusin rudal Tomahawk, dan lebih dari 125 pesawat militer.

Serangan AS itu menandai eskalasi konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung. Teheran telah bersumpah akan membela diri.

Rubio, dalam peringatannya pada Ahad (22/6), mengatakan tindakan semacam itu akan menjadi "kesalahan terburuk yang pernah mereka buat". Dia menambahkan AS siap berunding dengan Iran.

BACA JUGA:Diserang AS, Menlu Iran Terbang ke Moskow Temui Putin

Kategori :