Namun, Kabid Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Lahat, Mukhlis menilai kemacetan lalu lintas di wilayah dua kecamatan tersebut, wajar terjadi.
Menurutnya, selain masih adanya perbaikan jalan antara Desa Banjarsari dengan Desa Prabumenang, Kecamatan Merapi Timur, juga banyaknya armada batubara yang melintas.
“Dalam satu malam bisa 748 armada batubara,” ungkapnya.
Padahal para transfortir waktu itu sudah sepakat, untuk mengurangi kemacetan, armada yang melintas sesuai jadwal genap ganjil di plat kendaraan.
BACA JUGA:Geger, Semburan Minyak Mentah Mengalir ke Pemukiman Warga, Kawatir jadi Lapindo
“Alasan inilah yang buat kita sependapat dengan Pansus DPRD Lahat, untuk lakukan peninjuaan ulang surat toleransi pengggunaan jalan itu. Kalau selalu menunggu, seperti ini saja nanti kondisinya,” sampainya. (her)