“Saya membaca statistika, Sriwijaya FC pernah menang di Teladan. Artinya, tiga poin bukan hal mustahil,” sambungnya.
Seperti diketahui, ceritanya kemenangan Sriwijaya FC di Teladan, itu terjadi 17 tahun silam. Tepatnya 24 Juli 2005. Sriwijaya FC menang 2-1. Sangat dramatis.
Pelatih Sriwijaya FC saat itu Suimin Diharja (asal Binjai), begitu emosional. Mengingat, dia sebelum direkrut Sriwijaya FC di putaran 2 musim 2005, dipecat PSMS.
Di laga tersebut, PSMS leading via gol Christian Carasco menit 77. Namun, dibalas gol Jarot menit 80 dan Emeka Okoye menit 87. “Jadi, kami akan fight di laga ini. Kami tidak gentar dengan PSMS Medan,” tegasnya.
BACA JUGA:Pengakuan MAH Pemuda Asal Madiun, Komputer dan Laptop Tak Punya Hanya Handphone
PSMS Medan jelas tak ingin di kudeta. puncak Capolista bakal dipertahankan. Coach I Putu Gede beri warning.
“Posisi kami di puncak klasemen rawan. Makanya, kami harus menang lawan Sriwijaya FC,” ucap pelatih kelahiran Denpasar, Bali,1 Desember 1973 itu.
PSMS tidak ingin malu. Stadion Teladan harus tetap angker. “Kami all out dan akan kalahkan Sriwijaya FC,” pungkas kapten PSMS, Supardi.
Yoewanto Setya Benny bakal bekerja lebih keras saat menantang PSMS Medan pada laga lanjutan Wilayah Barat, Liga 2022 di Stadion Teladan, Minggu, Minggu, 18 September 2022.
BACA JUGA:Siapa Membunuh Putri (15) - Sidang yang Tegang
Sebab, para striker dan gelandang sang capolista PSMS Medan, bakal show of force.
Banyak pemain familiar. Ada Arif Suyono, Supardi Nasir, Ahmad Bustomi, Achmad Ihwan, dan Dian Sasongko.
Juga ada Hari Habrian dan Ichsan Kurniawan. Sejauh ini, PSMS Medan yang dipoles Coach I Putu Gede, juga belum pernah kalah. Juga belum kebobolan sekali pun.
Sebagai kiper utama, pemain kelahiran Malang, Jawa Timur, 3 April 1993 itu jadi pertahanan akhir Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC).
BACA JUGA:Pengakuan MAH Pemuda Asal Madiun, Komputer dan Laptop Tak Punya Hanya Handphone
“Saya harus jeli dan hati-hati,” ucap Beny. “Semuaberbahaya. Tapi, kami akan fight,” imbuhnya.