Jika oli menjadi lebih gelap dan kotor, ini bisa menjadi indikasi bahwa oli telah mengumpulkan banyak kotoran dan partikel-partikel kecil dari mesin. Oli yang baru biasanya berwarna kuning keemasan atau cokelat muda, sedangkan oli yang sudah kotor akan berwarna hitam atau cokelat gelap.
2. Tekanan Oli Rendah
Jika lampu indikator tekanan oli di dashboard menyala atau jarum pengukur tekanan oli menunjukkan tekanan yang rendah, ini bisa menandakan bahwa oli sudah terlalu encer atau terlalu kotor untuk melumasi mesin dengan baik. Perhatikan juga apakah ada bunyi mesin yang tidak biasa atau berisik.
3. Penurunan Kinerja Mesin
Jika motor terasa kurang responsif atau mengalami penurunan tenaga, bisa jadi ini akibat oli yang sudah terlalu kotor. Oli yang kotor dapat menghambat pelumasan yang optimal dan mengurangi efisiensi mesin.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
4. Konsumsi Oli yang Meningkat
Jika Anda perlu secara teratur menambahkan oli baru dalam jangka waktu yang singkat, ini menunjukkan bahwa motor Anda mungkin mengalami kebocoran atau oli sedang terbakar dalam mesin. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan level oli yang signifikan.
5. Aroma Oli yang Berubah
Jika Anda mencium bau yang tidak biasa atau berbeda dari aroma oli yang normal, ini bisa menunjukkan bahwa oli telah terkontaminasi oleh bahan bakar, air, atau zat-zat lainnya yang tidak seharusnya ada di dalam sistem pelumasan.
Penting untuk mengikuti jadwal pemeliharaan dan penggantian oli yang direkomendasikan oleh produsen motor. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa ciri-ciri di atas, disarankan untuk segera mengganti oli motor Anda agar dapat menjaga kesehatan dan performa mesin dengan baik.