Kehancuran Kesultanan Singapura, Awal Mula Didirikan oleh Raja Parameswara

Kamis 06-07-2023,12:49 WIB
Reporter : Karandas
Editor : Dendi Romi

 

Meskipun Raja Parameswara dianggap sebagai pendiri Kesultanan Singapura, peran sejarahnya terkadang diperdebatkan. Beberapa catatan sejarah tidak menyebutkan namanya, sementara catatan lain menggambarkan sosok Parameswara dengan berbagai varian nama. 

BACA JUGA:Judi Togel Online Hongkong dan Singapura Palembang Dibongkar, Amei Ngaku Sekali Bukaan Dapat Untung Rp1 Juta

 

Kisahnya tetap menjadi bagian penting dari mitos dan legenda sejarah awal Singapura.

Namun, pada tahun 1511, Kesultanan Melaka jatuh ke tangan Portugis, dan ini mengakibatkan kerajaan-kerajaan di kawasan tersebut berusaha mengisi kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Melaka. Kesultanan Singapura mulai mengalami tekanan dari Kesultanan Johor di Semenanjung Malaysia.

 

Pada tahun 1613, Sultan Abdullah Ma'ayat Syah dari Kesultanan Johor menguasai Singapura dan menggulingkan Sultan Iskandar Shah, yang merupakan sultan terakhir Singapura. Singapura kemudian menjadi bagian dari Kesultanan Johor dan dianggap sebagai salah satu dari banyak daerah kekuasaan mereka.

 

Selanjutnya, Singapura berganti tangan beberapa kali antara Kesultanan Johor, Belanda, dan Britania Raya seiring berjalannya waktu. Pada tahun 1819, Singapura menjadi pemukiman Inggris setelah Sir Stamford Raffles mendirikan pos dagang Inggris di pulau tersebut. Hal ini menjadi titik awal dominasi kolonial Inggris di Singapura, dan berangsur-angsur mengubah statusnya menjadi koloni Inggris yang dikenal sebagai Koloni Mahkota.

 

Sejak saat itu, Singapura tidak lagi memiliki penguasa monarki yang berdaulat seperti sebelumnya. Singapura menjadi negara merdeka pada tahun 1965 setelah memisahkan diri dari Federasi Malaysia. Saat ini, Singapura adalah sebuah negara berdaulat dengan sistem pemerintahan republik parlementer, dan tidak lagi memiliki institusi kesultanan atau monarki.

Kategori :