Menurut Nadiem, Kanal Indonesiana pun bermitra dengan masyarakat, serta para pelaku dan komunitas seni budaya, karena partisipasi masyarakat adalah kunci dalam menciptakan kanal budaya yang inklusif dan relevan, serta menumbuhkan rasa kepemilikan bersama atas kebudayaan Indonesia yang luar biasa kaya.
BACA JUGA:Kalahkan Kemendikbud dan KKP, Tim Tenis Meja Pornas Korpri Sumsel Melangkah ke 16 Besar
Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kemendikbudristek Hilmar Farid berharap publik bias berpartisipasi dalam mengembangkan dan memanfaatkan Kanal Indonesiana. “Partisipasi yang diharapkan adalah seluas mungkin, di semua kanal. Kita betul-betul ingin melihat karya dan ekspresi dan mencari produksi yang keren-keren di seluruh daerah,” ujar Hilmar. Hilmar juga mengajak masyarakat untuk aktif memberikan informasi terkait karya budaya paraseniman Indonesia.
Dia berharap Indonesiana bisa diakses seluas mungkin. Untuk pengembangan ke luar, Indonesiana TV diharapkan bisa menjadi platform yang mempromosikan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional.
“Sekarang baru melalui Indihome dan internet. Namun, kami sadar bahwa banyak yang belum punya akses ke sana. Jadi nanti akan bisa diakses melalui satuan pendidikan dan komunitas yang biasa menyelenggarakan kegiatan nonton bareng seperti bioskop lokal. Ini pengembangan ke dalam,” ujarnya. (jpnn.com)