Rusa Peliharaan Bupati Mura Dimangsa Macan Kumbang, Kepala SAD Ingatkan Pemkab

Kamis 09-11-2023,15:56 WIB
Reporter : Zulkarnain
Editor : Dendi Romi

Rusa Peliharaan Bupati Mura Dimangsa Macan Kumbang, Kepala SAD Ingatkan Pemkab 

LUBUKLINGGAU, oganilir.co - Kepala Suku Anak Dalam (SAD) wilayah Musi Rawas-Lubuklinggau-Muratara (MLM), Japarin mengingatkan Pemkab Musi Rawas bahwa macan kumbang bukan tandingan Satpol PP. 

Dia meminta petugas Satpol PP yang mengamankan Pendopoan Bupati Mura, selalu berhati hati. Petugas diminta tidak gegabah dalam menghadapi teror yang mengakibatkan dua rusa peliharaan bupati Mura mati mendadak.

Japarin mengaku, sudah mempelajari pola, tanda-tanda, maupun luka luka dari rusa yang menjadi korban serangan hewan liar di Pendopoan Bupati Mura. Serangan itu tidak mungkin dilakukan oleh anjing liar. Mengingat anjing tidak bisa memanjat pagar setinggi 2 meter. Dan serangan itu dilakukan secara senyap tanpa suara.

"Kalau anjing dio pasti rame suara gonggong, idak biso manjat pagar. Kalau macan kumbang dio senyap, pohon bae dio panjat apo lagi pagar 2 meter," timpalnya.

BACA JUGA:Rusa Peliharaan Bupati Mura Tewas Dimangsa Macan

Dia yakni jika dari sejumlah pola dan tanda yang dia baca, serangan itu, sangat persis dilakukan oleh macan kumbang. Menurutnya, macan kumbang itu bukan tandingan Satpol PP.

"Kalau sudah ado serangan artinyo ado perjanjian yang dilanggar. Kami warga SAD sudah ratusan tahun hidup berdampingan dengan harimau dan macan di hutan. Jadi sangat paham soal ini," katanya.

Japarin menegaskan, cukup banyak pawang macan maupun harimau di komunitas SAD. Dia mengaku hingga saat ini, warga SAD tidak pernah terlibat konflik maupun diserang harimau dan macan di dalam hutan. 

"Kalau bertemu sering kito di hutan itu, apo lagi macan kumbang, itu lebih sering. Jumlahnyo lebih banyak dari harimau di wilayah kito di MLM ini," timpalnya.

BACA JUGA:Warga Sumberharta Musi Rawas Tewas di Lubuklinggau

Dia mengaku siap membantu mengirimkan pawang macan dan harimau dari komunitas SAD, ke kota Lubuklinggau. Sehingga bisa mengatasi teror serangan hewan liar di rumah dinas Bupati Mura. 

Menurut Japarin, untuk mengatasi teror serangan terhadap rusa di pendopoan Bupati Mura, itu ada teknik-teknik khusus. Seperti teknik warisan yang dimiliki warga SAD.

"Ado ilmunyo, kami warga SAD turun temurun punyo ilmu warisannyo. Macan itu kito gosok kepalanyo, dio diam. Ado caro komunikasi, ngusir macan biar dak ganggu manusio," timpalnya. 

Menurutnya, macan kumbang yang masuk ke pendopoan Bupati Mura itu, tidak mungkin terjadi, jika tidak ada perjanjian moyang, antara komunitas manusia dan komunitas hewan itu yang dilanggar.

Kategori :