Kanker Kolorektal Menyerang Usia 20-an Tahun, ini Gejalanya
Ilustrasi usus besar.--
JAKARTA, oganilir.co - Kanker usus besar atau dalam bahasa medis disebut kanker kolorektal banyak ditemui menyerang usia muda. Sebelumnya, penyakit kanker usus besar ini sering menyerang orang lanjut usia. Ini kanker kolorektal menyerang remaja di usia 20-an tahun.
Gejalanya pun kerap samar, mirip keluhan ringan seperti sakit perut biasa hingga masuk angin.
Hana Lailaszma, wanita domisili Jakarta Timur, pertama kali mengalami nyeri perut hebat saat usianya baru 20 tahun. Tanpa riwayat gejala sebelumnya, sakit itu datang mendadak dan membuatnya nyaris tak bisa bernapas.
"Sakit perut tiba-tiba dan ini beda banget sama sakit perut biasanya, karena sampai nggak bisa nahan, sampai ngerasa sesak napas juga," kata Hana seperti dilansir detikcom, Sabtu (5/7/2025).
Obat nyeri yang ia beli di apotek tidak banyak membantu. Ia pun memutuskan ke klinik 24 jam untuk suntik anti-nyeri. Meski keluhan perut mereda, beberapa waktu kemudian Hana mengalami gejala yang lebih serius, buang air besar (BAB) berdarah.
BACA JUGA:Hati-hati! Gejala Maag Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Usus Besar
"Saya sempat konsumsi obat ambeien tiga bulan, tapi nggak membaik. Sampai akhirnya saya cek darah dan HB saya cuma 7, padahal normalnya 14," ujar Hana.
Setelah serangkaian pemeriksaan lanjutan termasuk USG dan CT scan, barulah diketahui bahwa Hana mengidap kanker usus stadium 2. Ia pun harus menjalani perawatan intensif.
"Pemicu bisa dari keturunan, pola makan nggak teratur, sering makan pedas, kurang protein dan serat," jelas Hana.
Mirip Masuk Angin dan Maag Biasa
Hal yang sama juga dialami Eriama Agustina, perempuan di Bandung yang divonis kanker usus pada usia awal 30-an. Tiga gejala yang paling membekas di ingatannya sebelum diagnosis, mual, pusing, dan kolik alias nyeri perut tajam.
BACA JUGA:Simak! Ternyata 6 Makanan Minuman ini Pemicu Kanker, Ini Alternatif yang Lebih Sehat
"Kalau tidak terdiagnosa kanker usus, aku nggak bakal tahu tiga gejala itu adalah gejala kanker yang berlangsung lama aku alami," ujarnya, saat dihubungi terpisah.
Tak hanya itu, Eriama juga mengalami nyeri punggung dan BAB yang tidak lancar, bahkan bisa seminggu sekali. Setelah memeriksakan diri, hasil CT scan menunjukkan adanya tumor yang kemudian dipastikan bersifat ganas.
Beruntung, Eriama tak perlu menjalani pemasangan stoma (lubang buatan untuk mengeluarkan feses). Ia hanya menjalani pemotongan usus, dan kini sudah dinyatakan remisi dari kanker usus stadium 2a.
Sumber:

