Hamas Sergap Pasukan Israel, 9 Tewas, Salah Satunya Berpangkat Kolonel

Hamas Sergap Pasukan Israel, 9 Tewas, Salah Satunya Berpangkat Kolonel

Kelompok Hamas.--

Hamas Sergap Pasukan Israel, 9 Tewas, Salah Satunya Berpangkat Kolonel

GAZA, oganilir.co - Agresi militer yang dilakukan pasukan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu, tidak membuat Kelompok Hamas lemah. 

Negara Zionis itu telah membombardir Jalur Gaza hingga luluh lantah, namun perlawanan pasukan Hamas masih kuat atau belum melemah.

Dilansir dari AP, pada Rabu 13 Desember 2023 Militan Palestina tersebut melakukan salah satu serangan paling mematikan terhadap tentara IDF sejak invasi Gaza dimulai.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya sembilan orang tentara IDF dalam penyergapan di perkotaan, kata militer pada Rabu.

BACA JUGA:Hamas Tegaskan tak Ada Pembebasan Sandera Tanpa Syarat

Penyergapan di lingkungan padat tersebut terjadi setelah militer Israel berulang kali mengklaim bahwa mereka telah merusak struktur komando Hamas di Gaza utara, mengepung sisa kelompok pejuang, membunuh ribuan militan dan menahan ratusan lainnya.

Penyergapan itu terjadi pada hari Selasa di Shijaiyah. Pasukan Israel kala itu sedang kehilangan komunikasi dengan empat tentara yang diserang, kata militer.

Ketika tentara lainnya sedang melancarkan operasi penyelamatan, mereka disergap dengan tembakan keras dan bahan peledak.

Serangan tersebut berhasil menewaskan 9 orang tentara termasuk 1 perwira senior. Di antara sembilan orang yang tewas adalah Kolonel Itzhak Ben Basat berusia 44 tahun, perwira paling senior, dan Letkol Tomer Grinberg, seorang komandan batalyon.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang 2 Hari

Bentrokan terjadi sepanjang malam hingga Rabu di berbagai wilayah, terutama di Shijaiyah, sebuah lingkungan padat yang menjadi lokasi pertempuran besar selama perang tahun 2014 antara Israel dan Hamas.

“Ini menakutkan. Kami tidak bisa tidur,” kata Mustafa Abu Taha, seorang pekerja pertanian Palestina yang tinggal di lingkungan tersebut, melalui telepon. “Situasinya semakin buruk, dan kami tidak punya tempat yang aman untuk dituju.”

Menanggapi serangan tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, ini merupakan hari yang sangat sulit, namun dia menolak seruan internasional untuk gencatan senjata.

Sumber: