Perayaan Halloween yang Horor, 149 Orang Tewas Berdesakan dan Terinjak-Injak Sangat Memilukan

Perayaan Halloween yang horor, 149 orang tewas berdesakan dan terinjak-injak sangat memilukan di itaewon, Korsel. foto: @soultv/oganilir.co.--
BACA JUGA:Menyakitkan, Chelsea Dibantai Mantan Anak Asuh Graham Potter, Brighton & Hove Albion 1-4
"Started this month with mourning over the tragedy at Kanjuruhan Stadium, and ended this month with mourning over the tragedy at Itaewon Halloween Party Rest in peace for the victims ," tulis seorang warganet dengan akun @chan-dimple di twitter.
Pengguna twitter lainnya pun membalas cuitan itu. "Gimana ya perasaan Shin Tae Yong," tulis warganet dengan profil gambar seorang perempuan.
Korea Selatan Berduka
Korea Selatan tengah berduka. Ratusan warga meninggal dunia saat merayakan pesta Halloween yang telah vakum selama hampir tiga tahun di Itaewon.
BACA JUGA:Tilang Manual Tidak Boleh Lagi, Kecuali Pelaku Balap Liar karena Sudah Sangat Meresahkan Masyarakat
Hiruk pikuk dan antusiasme warga justru berujung duka.
Korban yang meninggal dunia terus bertambah. Pejabat pemerintah hingga pihak kepolisian juga telah melakukan investigasi terkait tragedi yang disebut menewaskan 151 orang itu.
Menukil laman CNN, beberapa informasi yang dirangkum merupakan pernyataan dari berbagai saksi di lokasi. Berikut fakta-fakta tragedi Halloween Itaewon yang menewaskan ratusan orang;
Sebanyak 151 meninggal dalam tragedi ini. Kebanyakan korban masih berusia belia. Rata-rata mereka adalah remaja dan orang berusia 20 an.
Banyaknya pengunjung yang berdesak-desakan di jalanan Itaewon menyebabkan mereka mengalami sesak hingga terinjak. Korban juga kebanyakan disebut meninggal akibat serangan jantung.
Pejabat di tempat kejadian menyebut, saat ini banyak korban menderita serangan jantung dan kesulitan bernapas.
Di lokasi, setelah tragedi itu terjadi banyak korban tergeletak di jalanan. Korban yang membutuhkan pertolongan hingga yang meninggal dunia tampak masih menggunakan kostum halloween.
Foto dan video di media sosial menunjukkan orang-orang tergeletak di jalan dan di atas tandu.
Sumber: pojoksatu/fajar