Gunung Semeru Alami 19 Kali Gempa Letusan, Status Siaga

Gunung  Semeru Alami 19 Kali Gempa Letusan, Status Siaga

Gunung Semeru.--

Gunung  Semeru Alami 19 Kali Gempa Letusan, Status Siaga

LUMAJANG, oganilir.co - Gempa susulan kembali terjadi pada Gunung Semeru. Pada Senin 21 Januari 2024 Gunung Semeru mengalami 19 kali gempa letusan berdasarkan pengamatan kegempaan sejak pukul 00.00-06.00 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru Yadi Yuliandi dalam laporan tertulisnya mencatat Gunung Semeru mengalami 19 kali gempa letusan dengan amplitudo 10-21 mm dan lama gempa 65-140 detik.

"Semeru juga mengalami gempa embusan dengan amplitudo 4-6 mm dan lama gempa 52-75 detik," kata Yudi di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang.

Tak hanya itu, terekam dalam seismograf terjadi dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 14-39 mm, S-P 15-16 detik dan lama gempa 39-74 detik.

BACA JUGA:Banjir Landa Gunung Semeru, Warga Dilarang Beraktivitas Radius 5 km dari Kawah

"Secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur," ujarnya.

Sehari sebelumnya pada Ahad 21 Januari 2024, aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu periode pengamatan pukul 00.00-24.00 WIB tercatat 69 kali gempa letusan, tiga kali gempa guguran, 13 kali gempa embusan, dua kali harmonik, satu kali gempa vulkanik, dan empat kali gempa tektonik jauh.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan Gunung Semeru masih pada Level III atau siaga. Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

BACA JUGA:Gunung Lewotobi Erupsi, Wings Air Tunda 5 Jadwal Penerbangan

"Kemudian tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tuturnya. Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (jpnn)

 

Sumber: