Tampung Anak Korban Kekerasan, Pemkot Surabaya Aktifkan Asrama Sekolah Bibit Unggul

Tampung Anak Korban Kekerasan, Pemkot Surabaya Aktifkan Asrama Sekolah Bibit Unggul

Ilustrasi.--

Tampung Anak Korban Kekerasan, Pemkot Surabaya Aktifkan Asrama Sekolah Bibit Unggul

SURABAYA, oganilir.co - Kekerasan terhadap anak menjadi perhatian Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Karena itu, orang nomor satu di Surabaya itu gencar melakukan langkah-langkah strategis untuk dapat mengatasi permasalahan kekerasan pada anak yang kian meningkat.

Wali Kota Surabaya itu akan menghidupkan kembali asrama Sekolah Bibit Unggul. Tujuannya, untuk memastikan kebutuhan pendidikan anak-anak terpenuhi.

Dilansir Radar Surabaya (JawaPos Grup) pada Selasa 3 Januari 2024, Cak Eri, -panggilan akrab Eri Cahyadi-, sekolah tersebut juga bakal menyasar anak berprestasi dan kurang mampu. Terutama, mereka yang menjadi korban kekerasan.

”Kita akan bangun di dekat Liponsos Kalijudan. Dulu kan (asrama sekolah bibit unggul) di Liponsos itu,” kata Cak Eri.

BACA JUGA:Waduh, Gara-gara Ruang Kelas Terbatas, Orang Tua Keluhkan Anaknya Hanya Belajar Hanya 2 Jam Setiap Hari?

Menurut dia, anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual merupakan tanggung jawab pemkot. Dia memastikan komitmennya itu sebagai salah satu bentuk perlindungan untuk anak-anak dan bisa mendapatkan jenjang pendidikan yang bagus.

”Anak-anak Surabaya yang punya prestasi. Jadi, yang punya prestasi, anak-anak kemarin (korban kekerasan) seperti habis disiksa ibunya dimasukkan situ. Sehingga kita bisa kontrol psikisnya agar kembali normal. Daripada diambil ibunya dan disiksa lagi. Kalau ibunya gak bisa jaga ya, di situ dan psikisnya terbentuk dengan baik,” ujarnya.

Anak-anak yang masuk ke Sekolah Bibit Unggul itu akan disekolahkan sampai tingkat SMA, bahkan mungkin kuliah di perguruan tinggi negeri. Sementara itu, asrama berfungsi untuk mengasah bakat anak, karakter, mental, dan difasilitasi.

BACA JUGA:Banjir tak Surutkan Langkah Anak-Anak di Rantau Bayur Sekolah

”Sekolah biasa, tetap SMA. Tapi asrama di situ. Model seperti sekolah anak negeri. Mau dihidupkan lagi,” tegas Eri.

Dia mengungkapkan, Sekolah Bibit Unggul di Kota Pahlawan sebenarnya sudah ada. Namun, para siswanya tidak berada dalam lingkungan asrama.

”Ini mau kita hidupkan asrama, agar bisa mengontrol dan memberikan pembelajaran lebih bagus lagi. Khususnya bagi anak-anak Surabaya yang memiliki prestasi,” ungkap Eri.

Salah satu alumnus Sekolah Bibit Unggul yang kini menjadi Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Kota Surabaya Ali Murtadlo mengatakan, di asrama saat itu benar-benar difokuskan untuk belajar dan cara mendidik semi militer.

Sumber: