Isra Miraj Diperingati Setiap Tahun oleh Umat Islam, Simak Kisah Lengkapnya

Isra Miraj Diperingati Setiap Tahun oleh Umat Islam, Simak Kisah Lengkapnya

Masjidil Aqsa. foto: reuters--

Isra Miraj Diperingati Setiap Tahun oleh Umat Islam, Simak Kisah Lengkapnya

oganilir.co - Setiap tahun umat muslim di Indonesia memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam Isra Miraj selalu disampaikan ustaz setiap umat Islam memperingati perjalanan Rasul hanya dalam satu malam.  

Isra Miraj merupakan peristiwa luar biasa dilakukan Nabi Muhammad SAW. Perjalanan itu tidak bisa diukur dengan logika. Tetapi perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa menuju langit ketujuh benar adanya. 

Sebelum melakukan Isra Miraj, dada Nabi Muhammad dibelah oleh malaikat Jibril untuk disucikan hatinya dan ditambahkan cahaya keimanan di dalam hati beliau. Penyucian ini bukan berarti hati Nabi Muhammad kotor. Sebab, Nabi Muhammad diciptakan Allah sebagai makhluk terbaik dan paling suci. Tindakan pembelahan dada ini untuk menambah kesucian sekaligus memantapkan dan menguatkan hati Beliau untuk melakukan perjalanan agung penuh hikmah berjumpa dengan Allah SWT.

BACA JUGA:Ini 5 Adab Minum Sebagaimana Sunnah Nabi Muhammad SAW

Dalam kitab Kitab Dzikrayaat wa Munaasabaat,Imam Sayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky Al-Hasani menyatakan, pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijr Ismail dekat Ka'bah. Saat itu Beliau sedang berbaring.

Tiba-tiba saja Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil datang menghampiri Nabi Muhammad. Mereka kemudian membawa Nabi Muhammad ke arah sumur Zamzam. Setibanya di sana, mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dadanya oleh Jibril.

Ketika dada Beliau dibelah, Malaikat Jibril mengeluarkan hati Rasulullah dan membasuhnya dengan air zamzam sebanyak tiga kali. Setelah itu, didatangkan satu nampan emas yang dipenuhi dengan hikmah dan keimanan.

BACA JUGA:Bilal bin Rabah Mendahului Nabi Muhammad Masuk Surga, ini Keistimewaannya

Dilansir dari NU Online, Malaikat Jibril kemudian menyiapkan buraq. Pada saat akan menaikinya, Nabi Muhammad sempat kesulitan karena buraq itu tampak enggan untuk ditunggangi. Malaikat Jibril kemudian bicara kepada buraq.

"Apakah kepada Nabi Muhammad, engkau melakukan hal demikian (enggan ditunggangi), lantas siapakah sosok yang lebih mulia di sisi Allah darinya (Muhammad) yang telah menunggangimu?,” ujar Jibril.

Buraq pun merasa malu hingga sekujur tubuhnya berkeringat. Setelah tenang, Rasulullah kemudian menaikinya. Malaikat Jibril menemani Rasulullah di sebelah kanan dan Malaikat Mikail di sebelah kiri. Mereka pun menuju ke Baitul Maqdis, Palestina.

BACA JUGA:Teladan Perjuangan Nabi Muhammad

Dalam perjalanan, Rasulullah singgah di Madinah, di Madyan dan Thur Sina untuk melakukan salat. Setelah itu, mereka berangkat melanjutkan perjalanan menuju Baitul Maqdis dan kembali melakukan salat.

Sumber: