Pj Banyuasin Terapkan Gerakan Tanam Sayur ke Sekolah Sekolah

Pj Banyuasin Terapkan Gerakan Tanam Sayur ke Sekolah Sekolah

--

Pj Banyuasin Terapkan Gerakan Tanam Sayur  ke Sekolah Sekolah

BANYUASIN, oganilir.co - Penjabat Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam melauching Gerakan Tanam Sayur (Gertas) di SMPN 2 Banyuasin III, Senin 4 Februari 2024."Diharapkan giat ini harus terus digencarkan," kata Penjabat Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam. 

Tentunya Gerakan Tanam Sayur yang telah dilakukan oleh SMPn 2 Banyuasin III ini menjadi contoh bagi sekolah sekolah lainnya yang ada di Bumi Sedulang Setudung. 

Oleh karena itu Hani meminta kepada Kepala dinas pendidikan kebudayaan Kabupaten Banyuasin untuk mensosialisasikan kepada Kepala sekolah, korwil dan lain sebagainya untuk gencar melaksanakan giat ini. 

"Biar diterapkan di sekolah lainnya, " jelasnya. 

BACA JUGA:Pasar Murah OKI Tekan Laju Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem

Jika nantinya pihak sekolah kekurangan bibit seperti cabe, bawang dan lain sebagainya, agar dapat berkoordinasi segera dengan Dinas Pertanian. "Bisa minta bibit kepada Dinas Pertanian, tentunya harus berkoordinasi dengan Kepala dinas Pendidikan terlebih dahulu, " tukasnya. 

Giat ini sendiri sangat positif sekali, karena dapat mengendalikan angka inflasi di Kabupaten Banyuasin."Bisa kendalikan inflasi, "ungkapnya. Hasil yang didapatkan sangat luar biasa bagi masyarakat, jika nantinya sudah tanam cabe, tomat dan lainnya." Kalau sudah panen tinggal petik. Tidak perlu lagi beli ke pasar, dan pasti menghemat biaya, " ucapnya.

Sementara itu, Aminuddin Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin didampingi Kepala SMP Negeri 2 Banyuasin 3 Elisa Estarini mengatakan penanaman di lahan kosong seperti di sekolah ini merupakan atas inisiatif Pj Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam. "Jadi harus gencar melaksanakan gerakan tanam sayur (Gertas), " bebernya. 

Diharapkan sekolah sekolah lainnya dapat melaksanakan giat serupa, karena ini merupakan kegiatan yang sangat positif sekali. Hasil dari gertas ini dijual kepada guru sendiri, kemudian uangnya dibelikan kembali bibit seperti cabe dan lainnya. "Tentunya guru guru terutama ibu ibu pulang ke rumah memasak, " ucapnya.

Sumber: