Pete Sanjaya Hilang di Sungai Rupit, Pencarian Dilakukan di Hari Kedua
Tim SAR melakukan pencarian terhadap korban Pete Sanjaya yang hilang di Sungai Rupit, Muratara. foto: zulkarnain SEG--
Pete Sanjaya Hilang di Sungai Rupit, Pencarian Dilakukan di Hari Kedua
MURATARA, oganilir.co - Upaya pencarian terhadap Pete Sanjaya (44), warga Dusun I, Desa Embacang Baru Ilir, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel, masih berlanjut. Korban sudah dua hari dinyatakan hilang saat beraktivitas di aliran Sungai Rupit di Kabupaten Muratara. Hari ini Selasa 12 Maret 2024, warga berharap Pete segera ditemukan.
Sejumlah tim evakuasi dari BPBD Kabupaten Muratara, maupun Tim Basarnas Kota Lubuklinggau dikerahkan untuk melakukan pencaraian terhdap tubuh Pete Sanjaya yang dinyatakan hilang sejak Senin 11 Maret 2024 sekitar pukul 11.00 WIB, saat beraktivitas di sungai.
Kepala Desa Embacang Ilir Kartubi mengatakan, segala upaya telah mereka lakukan, mulai dari pencarian menggunakan peralatan tradisional, meminta bantuan warga menelusuri aliran sungai, dan menyelami spot-spot yang dianggap potensi didapati tubuh korban.
BACA JUGA:Umat Hindu di Nibung Muratara Melaksanakan Nyepi, ini Rangkaian Acaranya
"Sampai sekarang belum ketemu, ini masih dilakukan pencarian. Seluruh Kadus saya minta ikut mencari, dibagi tim ada tim susur, menyelam dan lainnya," kata Kartubi.
Pemerintah Desa Embacang Baru ilir mendapatkan informasi jika korban Pete Sanjaya memiliki riwayat sakit ayan, sehingga dengan riwayat itu berpotensi menjadi faktor utama korban tenggelam. Warga mengaku, saat ini sudah memasuki hari pertama Ramadan dan berharap Pete segera ditemukan.
Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin SE didampingi Kasubsi Operasi Manca Rahwanto SE mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi terjadi kondisi membahayakan manusia, pada Senin 11 Maret 2024 sore sekitar Pukul 16.10 WIB.
BACA JUGA:Warga Muratara Lakukan Tradisi Bekasai untuk Menyambut Ramadhan
"Hari ini merupakan pencarian hari kedua terhadap korban, dimana untuk proses pencarian sudah kita mulai sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi bersama dengan personel SAR seperti BPBD Musi Rawas Utara, Tagana, aparat desa dan masyarakat," kata Raymond.
Pencarian dilakukan dengan membagi Tim SAR gabungan menjadi dua (2) SRU. SRU 1 melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu-perahu masyarakat. Sedangkan SRU 2 jika memungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban.
"Semoga dengan banyaknya potensi SAR yang terlibat dan berbagai upaya yang kita lakukan, korban dapat segera kita temukan," tutupnya.
Sumber: