Pedagang Durian di Lubuklinggau Banting Harga, ini Penyebabnya

Pedagang Durian di Lubuklinggau Banting Harga, ini Penyebabnya

Pedagang durian di Jl Yos Sudarso, Lubuklinggau. foto: zulkarnain/SEG--

Pedagang Durian di Lubuklinggau Banting Harga, ini Penyebabnya

LUBUKLINGGAU, oganilir.co - Selama Bulan Ramadan 1445 Hijriah, sejumlah jalan protokol di Kota Lubuklinggau diramaikan pedagang durian dadakan. Pertangahan Maret hingga April 2024, merupakan fase musim terakhir buah durian di wilayah Lubuklinggau. Untuk meramaikan transaksi di penghujung musim durian, para pedagang rela menurunkan harga hingga Rp10 ribu/buah.

Informasi dihimpun, sejumlah pedagang buah durian dadakan di Kota Lubuklinggau, mulai banting harga saat Ramadan. Para pedagang mengaku, ini merupakan buah penghujung alias musim terakhir.

Simon, pedagang durian di Jl Yos Sudarso, Lubuklinggau mengatakan jika durian yang mereka jual merupakan durian lokal Kota Lubuklinggau. Jika harga durian sebelumnya mencapai Rp35 ribu/buah, kali ini harga buah durian dijual murah. 

BACA JUGA:Jalan Protokol Lubuklinggau Dibanjiri Pedagang Durian Dadakan

"Sekarang harga durian Rp10 ribu/buah, bukak langsung atau yang sudah dalam kemasan samo Rp10 ribu. Namonyo buah penghujung, sebentar lagi abis musimnyo jadi di obral murah," kata Simon, Senin 18 Maret 2024.

Dia mengaku, saat ini masuk Ramadan dan tidak memungkinkan pedagang durian mampu bertahan, dari gempuran produk buah lain. Seperti timun suri, melon, maupun semangka. "Masuk Ramadan pasar jugo sekarang berubah, banyak warga nyari semangko, timun suri untuk takjil. Yang beli durian sudah mulai jarang-jarang, mangkonyo banting harga," ujar Simon.

Selain di Kota Lubuklinggau, pedagang durian di daerah lainnya seperti Musi Rawas dan Muratara, juga tengah banting harga. "Kalau kemarin omset satu hari Rp1 juta, kalau sekarang Rp100 ribu idak sampe," kata pedagang durian di Musi Rawas.

BACA JUGA:Kecelakaan di Tol Indraprabu Kembali Terjadi, Kali ini Mobil Pick Up Pengangkut Durian Terguling

Ningsih, warga Kota Lubuklingau mengungkapkan, saat ini semua kebutuhan produk sembako mengalami kenaikan harga. Otomatis warga lebih mendahulukan produk pokok, ketimbang bahan konsumsi lainnya.

"Sekarang punyo duit Rp50 ribu idak biso belanjo banyak. Jangankan beli durian. Untuk beli beras samo lauk bae kurang. Apo lagi bulan Ramadhon, banyak warga nak belanjo takjil," timpalnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa mengungkapkan selama bulan Ramadan, banyak UMKM dan pedagang kecil di kota Lubuklinggau yang kebanjiran rezeki selama bulan puasa. Dia mengimbau agar masyarakat tetap tertib dan tetap menjaga toleransi antar-umat beragama.

BACA JUGA:Ini Tips Makan Durian Aman Agar Darah Tinggi tak Kumat

"Para pedagang maupun UMKM dan rumah makan silakan berjualan. Karena ekonomi harus tetap berputar. Selama Ramadan ini banyak pedagang pedagang kita yang mendapat job, tapi tetap harus jaga ketertiban dan saling menjaga toleransi, terhadap saudara kita yang berpuasa," pungkasnya. 

Sumber: