Manfaat Rumput Raja Untuk Pakan Ternak Sapi
Panen Raja rumput raja di Desa Kota daro II Ogan Ilir Sumsel (Foto Ist)--
OGAN ILIR, OGANILIR.CO-Budidaya rumput raja kini mulai dikembangkan di kawasan Desa Kota Daro II Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir, sebagai salah satu mengatasi ketersediaannya pakan ternak sapi secara berkesinambungan.
Hasilnya, Sabtu, 19 November 2022 lalu dilakukan panen raya perdana diatas lahan seluas 200 m2 dengan menghasilkan produksi segar sebanyak 34,28 ton/ha/satu kali panen atau 239,99 tpn/ha/tahun.
Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr. Muhakka, S.Pt., M.Si., yang melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Kota Daro II Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir, sempat menjelaskan bagaimana proses pengembangan rumput raja untuk dijadikan pakan ternak sapi.
Menurut Muhakka, rumput raja dengan nama latin Pennisetum purpuphoides atau lebih dikenal dengan nama King grass. Rumput raja merupakan hasil persilangan antara rumput gajah (Pennisetum purpereum) dengan Pennisetum typhoides.
BACA JUGA:Fakultas Pertanian Unsri, Berikan Pelatihan Kompos Batang Pisang Ke Warga Desa Tanjung Pering.
“Rumput raja mudah dikembangkan, bila dikelola dengan baik dan pemupukan secara intensif, mampu memproduksi mencapai 1.076 ton/ha/tahun. Dan dapat ditanam dengan dua cara yaitu stek dan pols (sobekan rumpun) yang berumur sekitar delapan bulan, semakin tua semakin baik (10 bulan), panjang stek sekitar 25-30 cm atau terdiri dari 2 buku dan 3 ruas dengan jarak tanam 70 x 70 cm. Rumput raja dapat dipanen (dipotong/defoliasi) 60 hari setelah tanam (HST).
Kemudian defoliasi berikutnya 40 hari sekali pada musim hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau dan rata-rata rumput raja dapat dipanen/dipotong 7 kali setahun dan dapat berproduksi hingga 10 tahun,’’jelasnya.
Lebih lanjut Muhakka mengatakan, keunggulan rumput raja ini, pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan rumput gajah, produksinya tinggi, produksi segar bisa 40 ton/ha/satu kali panen,
“Untuk kandungan nutrisinya lebih baik, kandungan protein kasarnya bisa mencapai 18,67% sedangkan rumput gajah hanya sekitar 10%. Bisa dipanen pada usia muda, 60 HST atau setelah tingginya mencapai 1 meter. Memiliki serat kasar 33,38% yang berfungsi sebagai sumber serat (energi) untuk ternak ruminansia, sangat disukai ternak (palatabilitasnya tinggi) khususnya ternak sapi, berumur panjang (perenial), rumpun, tegak, dan tingginya bisa mencapai 4 meter dan , produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan rumput gajah, menjadikan rumput raja banyak digunakan sebagai pakan dalam usaha penggemukan ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, dan domba),’’lanjutnya.
BACA JUGA:LP2M Unsri Aplikasikan Pupuk Cangkang Telur dan Feses Kambing di Pulokerto Gandus Palembang.
Masih kata Muhakka, agar pengembangan budidaya rumput raja bisa berkelanjutan sebagai pakan ternak, timnya memberikan pelatihan kepada kelompok peternak Harapan Maju I dan warga yang ada di Desa Kota Daro II, yang berlangsung Sabtu, 10 September 2022 dan Sabtu 19 November 2022 bertepatan dengan panen raya rumput raja.
“Kami memberikan materi, berkaitan dengan budidaya rumput raja, mulai dari pemilihan lokasi sampai dengan panen dan teknologi pengawetan, pengolahan tanah, pemupukan, jenis-jenis pupuk yang diberikan baik sebagai pupuk organik maupun pupuk an organik.’’tutupnya (sid)
Sumber: