Gagal Menjadi Petani Karet, Kini Berhasil Budidayakan Jamur Tiram

Gagal Menjadi Petani Karet, Kini Berhasil Budidayakan Jamur Tiram

Seorang Ibu menunjukkan hasil budidaya jamur tiram--

merupakan petani karet. Menjadi petani karet sepertinya belum bisa menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, meski dirinya merupakan alumni pendidikan dibidang pertanian yakni Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Lampung.

 “Ditahun 2014 Saya memulai usaha budidaya jamur ram, namun ternyata kurang berhasil, produksi sedikit dan pemasarannya tidak tahu, sehingga kondisi usahanya stagnan.''ujar Eko lirih.   

Langkah selanjutnya Eko tetap mempertahankan usaha budidaya jamur tiram, sambil mencari ilmu dengan mengikuti berbagai pelatihan, dan bergabung di grup komunitas budidaya jamur tiam yang memang sudah terbentuk selama ini.

“Belajar dari teman-teman di grup komunitas Jamur Tiram, saya mendapatkan ilmu , bagaimana budidaya jamur tiram yang sebenarnya,''lanjut Eko .

Hasilnya lumayan, Ditahun 2017, dengan hasil produksinya mampu dipasarkan pada tingkat lokal, lambat diluncurkan hingga akhirnya bisa menembus kepasar Induk Jakabaring di Palembang.

 Meski hasilnya belum maksimal, karena untuk pengembangan dibutuhkan peralatan mesin pendukung yang bernilai harga ratusan juta rupiah.

 Singkat cerita, pucuk dicinta ulampun tiba, ketika ada acara di Kantor Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir Eko bertemu 

dengan pihak PT PLN Indonesia Power UPDK Keramasan Unit Layanan Pusat Listrik Indralaya PLN yang membidangi CSR

 Setelah pertemuan itu, pihak PLN datang ke lokasi usaha budidaya jamur trem di Payakabung melakukan survei 

Terjalinlah komunikasi yang baik dengan pihak PLN untuk melakukan pengembangan budidaya jamur tiram

 Di tahun 2021 hingga tahun 2023 bantuan peralatan untuk budidaya jamur tiram bisa direalisasikan dan kemajuan kedepannya sudah terlihat

Kemajuan hasilnya, pada saat budidaya jamur tiram secara konvensional bisa menghasilnya sekitar 30 kg-40 kg perharinya, dan mampu memproduksi jamur tiram selama 120 hari, dengan harga jamur tram Rp18.000-Rp20.000 perkilogramnya. ( Sardinia Delisep)

 

 

 

Sumber: