Pencarian Bocah Tenggelam di Lubuklinggau Gunakan Ekskavator

Pencarian Bocah Tenggelam di Lubuklinggau Gunakan Ekskavator

Proses pencarian terhadap Satria di Sungai Mesat, Kota Lubuklinggau.--

LUBUKLINGGAU, oganilir.co - Upaya pencarian terhadap sosok Satria,bocah empat tahun yang tenggelam di aliran Sungai Mesat di Kelurahan Wirakarya, Kecamatan LUBUKLINGGAU Timur I, Kota LUBUKLINGGAU terus berlanjut.

Pencarian kali ini melibatkan alat berat eskvakator, dengan ratusan relawan, serta memperluas radius pencarian sekitar 5 km.

Informasi dihimpun, Kamis 6 Juni 2024 masuk dalam pencarian hari keempat terhadap sosok bocah belia yang tenggelam pasca luapan aliran sungai. Satria (4) yang tenggelam saat mencari ikan, hingga kini belum ditemukan.

Koordinator Basarnas Kota Lubuklinggau Ivan mengungkapkan, jika pihaknya berusaha semaksimal mungkin ikut membantu evakuasi dan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.

Dia mengatakan, banyaknya sampah dan rumpun bambu yang menutupi aliran sungai, menjadi kendala terbesar yang mereka hadapi. "Kami sengaja tidak menggunakan perahu karet dalam pencarian, karena alirab sungainya sempit, banyak bambu yang dikhawatirkan akan merusak perahu karet," katanya.

BACA JUGA:Dua Hari Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Mesat Belum Ditemukan

Pihaknya mengaku, harus melakukan penyisiran secara manual di sepanjang aliran Sungai Mesat itu. Dan harus berhati hati dalam pencarian, meski aliran sungai dangkal namun banyak didapati pecahan kaca, kaleng, dan seng bekas.

"Kemarin malam ada warga kakinya luka akibat kena pecahan keca saat membantu proses penyisiran sungai. Karena sungainya banyak pecahan kaca," timpalnya.

Ivan mengkonfirmasi, jika proses pencarian terhadap Satia bocah usia 4 tahun itu, juga menggunakan alat berat. Alat itu digunakan untuk membersihkan rumpun bambu yang menurupi permukaan aliran sungai.

 "Untuk radius pencarian kita perluas menjadi 5 Km, karena semalam aliran sungai sempat naik kembali. Ini masuk pencarian di hari ke empat, dan kita berharap bisa segera diketemukan," bebernya.

BACA JUGA:Liburan Bersama Orang Tua Bocah 6 Tahun di Musi Rawas Meninggal dunia

Sementara itu di sekitar lokasi, juga didapati sejumlah relawan dari dinas lingkungan hidup dan sejumlah komunitas lainnya. Ratusan relawan itu ikut melakukan pembersihan rumpun bambu dari aliran sungai secara gotong royong.

Kepala Dinas Perkim Kota Lubuklinggau, Febrio Fadilah mengkonfirmasi jika mereka sudah menurunkan satu unit alat berat untuk membantu proses pembersihan aliran sungai itu.

Menurutnya, tertutupnya aliran Sungai Mesat akibat sampah dan tumpukan bambu, kondisi itu mengakibatkan aliran sungai menjadi dangkal dan mempersulit dalam proaes pencarian.

Sumber: