Top, 3 Mahasiswa Itera Kembangkan Inovasi Spine Assessment

Top, 3 Mahasiswa Itera Kembangkan Inovasi Spine Assessment

Spine Assessment yang dikembangkan mahasiswa Itera.--

Top, 3 Mahasiswa Itera Kembangkan Inovasi Spine Assessment

BANDAR LAMPUNG, oganilir.co - Program Kreativitas Mahasiswa 2024 Kategori Karsa Cipta (PKM-KC) memberikan pendanaan kepada tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera). Tim ini berhasil mengembangkan inovasi alat pendeteksi kelainan pada tulang belakang yang dinamakan Spine Assessment.

"Spine Assessment mampu mengidentifikasi kelainan tulang belakang seperti skoliosis, lordosis, dan kifosis secara otomatis," kata Ketua tim, Anisa Prasetya Putri Kartini, dalam keterangannya di Baadar Lampung, Senin 22 Juli 2024.

Dia menjelaskan terdapat perbedaan hasil karya timnya dengan dengan alat konvensional. Alat spine assessment menggunakan teknologi sensor dan pemrograman berbasis machine learning, sehingga dapat mengukur kemiringan tulang belakang dengan akurat serta memberikan output berupa diagnosis kelainan tulang belakang yang dialami pasien.

BACA JUGA:Konjen Malaysia Medan Kunjungi Unsri, Bahas Kerja Sama Pendidikan

"Spine Assessment, tidak hanya berfungsi untuk mendeteksi, tetapi juga sebagai alat monitoring yang dapat mempermudah tenaga medis dalam memantau kondisi tulang belakang pasien serta menyusun rencana perawatan yang lebih terarah," ujar Anisa.

Dia berharap inovasi yang dikembangkan oleh mahasiswa Itera ini dapat memberikan dampak positif bagi dunia kesehatan, terutama dalam mempercepat proses deteksi dan monitoring pasien dengan kelainan tulang belakang.

"Latar belakang kami melakukan pengembangan berawal dari kebutuhan yang mendesak akan alat yang mampu mendeteksi kelainan tulang belakang secara cepat dan akurat," katanya.

Sebab, tambah Anisa, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus skoliosis, lordosis, dan kifosis di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Sehingga deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut yang bisa mempengaruhi kualitas hidup pasien.

BACA JUGA:Unsri Raih Penghargaan Bakrie Center Foudation

"Namun, alat deteksi yang ada di pasaran sering kali mahal dan kurang efisien dalam memberikan diagnosis yang cepat. Dalam rangka mengatasi masalah tersebut. Tim PKM-KC Itera berinisiatif mengembangkan alat asesmen kelainan tulang belakang menggunakan sensor posisi dan machine learning," jelasnya.

Menurut Anisa, spine assessment mampu memberikan hasil yang cepat dan akurat tanpa invasif dan biaya tinggi, bahkan alat ini juga mudah digunakan serta memiliki bentuk yang ringkas dan dapat disesuaikan dengan bentuk tubuh pasien.

"Inovasi Spine Assessment diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam bidang kesehatan dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi serta mengembangkan kreativitas di berbagai bidang," imbuhnya.

BACA JUGA:Unsri Kurban 12 Sapi-6 Kambing, ini Nama-Namanya

Sumber: