Amankan Seremoni Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Prancis Tempatkan Sniper di Sungai-Gedung

Amankan Seremoni Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Prancis Tempatkan Sniper di Sungai-Gedung

Cincin Olimpiade menghiasi Menara Eiffel. --

"Semakin besar, semakin sulit dan kompleks suatu lokasi, semakin tinggi pula risikonya."

Keamanan ketat

Penembak jitu polisi diatur ditempatkan di setiap titik tinggi di sepanjang rute, memindai calon penembak. Upaya pembunuhan terhadap calon presiden AS Donald Trump pada 14 Juli menjadi contoh kasus untuk lebih fokus dalam keamanan.

Kapal Angkatan Laut dengan penyelam dan sonar telah memindai kedalaman air untuk mencari bahan peledak atau upaya penyusupan, sementara 85 kapal yang ikut dalam parade dan kapal lainnya yang ditambatkan di sepanjang rute telah diperiksa oleh anjing pelacak dan ahli penjinak bom.

BACA JUGA:Catat ini Jadwal Lengkap Bulutangkis Olimpiade Paris 2024

Lalu lintas sungai akan dihentikan di kedua arah, dengan memasang pembatas dan jaring yang dapat dijatuhkan ke dasar saluran air jika diperlukan.

Konsep Sungai Seine untuk upacara pembukaan pada awalnya ditentang oleh beberapa pejabat senior keamanan dan digambarkan oleh kriminolog Prancis Alain Bauer sebagai "kegilaan kriminal" pada 2022.

Rencana awal untuk menghadirkan hingga satu juta penonton di tepi sungai telah dikurangi.

"Risikonya tidak berubah dan menjadi lebih buruk karena perang di Ukraina, situasi di Israel dan Gaza serta ketegangan sosial, lingkungan dan politik di Prancis," kata Bauer.

"Ini ide yang bagus, namun memiliki biaya dan konsekuensi yang besar."

BACA JUGA:Kontingen Olimpiade Paris 2024 Indonesia Dikukuhkan, ini Jumlah Cabor-Atlet

Sejak pekan lalu, pusat kota Paris diubah menjadi benteng, dengan penghalang logam menutup kedua tepi Sungai Seine. Hanya penduduk dan orang-orang dengan pemesanan hotel yang diizinkan masuk ke area dengan level keamanan yang tinggi.

Tentara Prancis akan bertanggung jawab atas operasi anti-drone, menggunakan teknologi peperangan elektronik tercanggih di negara itu.

"Drone sekarang menjadi risiko nyata dan itulah sebabnya tindakan diambil," kata mantan kepala unit komando polisi RAID Jean-Michel Fauvergue.

Drone yang dioperasikan oleh pasukan keamanan juga akan menjadi alat utama untuk memantau aktivitas mencurigakan, sementara kamera yang dilengkapi AI -- teknologi baru yang diterapkan secara kontroversial di Prancis untuk pertama kalinya -- akan memindai kerumunan.

Sumber: