Pengelolaan BUMD Sei Sembilang Dipertanyakan
Pengelolaan beras dan air minum yang dilakukan BUMD Sei Sembilang dipertanyakan --
BANYUASIN, oganilir.co - Pengelolaan beras dan air minum yang dilakukan BUMD Sei Sembilang di pertanyakan. Karena saat ini pengelolaan beras dan air minum dirasa kurang berjalan dengan baik alias mati suri.
"Beras merk petani Bangkit dan air minum Tuahqu dimana sekarang,"kata narsum yang enggan disebutkan namanya.
Hal ini sendiri disebabkan kurang baik dalam mengelola BUMD tersebut, sehingga kondisi di lapangan tidak berjalan dengan baik.
Harusnya yang mengelola itu sumber daya manusia yang profesional atau pakar dalam bidang tersebut."Jangan asal tunjuk (orang),"ucapnya.
BACA JUGA:Polres Banyuasin Komitmen Berantas dan Perangi Narkotika
BACA JUGA:Rumah Pompa di Banyuasin Ambruk Hingga Tenggelam ke Sungai
Tentunya jika dikelola oleh SDM yang profesional, pastinya dapat meningkatkan perekonomian atau pendapatan dari hasil hasil sumber daya alam Banyuasin.
"Harusnya ada peningkatan pendapatan dari pengelolaan BUMD itu,"ucapnya.
Jangan sampai kedepannya orang yang mengelola BUMD tersebut orang yang bukan pakarnya, sehingga jangan sampai mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
Sementara itu, Erwin Ibrahim Sekda Banyuasin ketika dikonfirmasi mengatakan untuk pengelolaan air minum dalam kemasan, BUMD Sei Sembilang masih mengurus proses perizinan penggunaan air tanah, proses merek, BPOM dan halal.
BACA JUGA:Pelaku Pencabulan di Banyuasin Diamankan Warga
BACA JUGA:Miliki 11 Program Unggulan, Wujudkan Banyuasin Maju Berkilau
"Jadi kita tidak dapat memproduksi dulu, sebelum proses tersebut selesai,"katanya. Kemudian untuk beras petani Bangkit, Erwin juga menambahkan kalau masih dalam proses perpanjangan perizinan produksi dan merek.
Sumber: