Ribuan Ayam Mati, Akibat Listrik Padam Berjam-Jam
Ribuan Ayam Mati --
OGANILIR.CO- Padamnya listrik pada Selasa 15 Oktober 2024 lalu hingga berlangsung selama 6 jam 45 wib, atau dimulai pukul 09.00 Wib hingga 15.45 Wib membuat pengusaha peternak ayam gagal Panen.
Tidak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai 8000 an ayam potong yang siap jual, harus mati secara mendadak dikandangnya, kerugianpun ditaksir jutaan rupiah.
Kejadian ini menimpa peternak ayam potong di Kecamatan Payaraman dan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir .
BACA JUGA:Ratusan Ayam Potong di Ogan Ilir Mati, Akibat Listrik PLN Padam
La apa hubungannnya dengan listrik PLN ? Ternyata pengusaha ternak ayam potong ini menggunakan close house, yakni harus bergantung dengan listrik dari PLN untuk menghidupkan blower. Jika blower mati, maka ayam kepanasan dan ujung-ujungnya mati .Seperti dialami Kutniadi, dan beberapa peternak lainnya,’’Habis ayam potong saya mati dikandang, jumlahnya sekitar 8.000 ekor ayam, atau total beratnya mencapai 14 ton,’’kata Kutniadi.
Dengan harga ayam boiler di kandang saat ini Rp 21.200 per kg, dan dengan rata-rata bobot ayam di atas 1 kg, maka diperkirakan kerugian Kutniadi mencapai hampir Rp 300 juta.
“Sekitar Rp 300 jutaan saya mengalami kerugian, akibat ayam kami mati mendadak, karena kepanasan, dampak dari padamnya listrik PLN,’’keluhnya .
BACA JUGA:Ayam Ras Filipina Gagal Masuk Indonesia Berkat Peranan TNI AL
Sementara beberapa peternak ayam mengatakan, padamnya listrik merupakan masalah klasik yang terus terjadi di Kabupaten Ogan Ilir.
Pengguna listrik PLN di Payaraman berada pada ujung jaringan unit layanan pelanggan (ULP) Indralaya, meliputi wilayah Desa Tebedak I, Tebedak II, Sunur, Tanjung Bulan dan Tambang Rambang.
"Kalau listrik padam, maka akan berpengaruh terhadap perekonimian masyarakat, terkhusus peternak ayam.’’kata beberapa peternak ayah lainnya .
BACA JUGA:Buang Ribuan Bangkai di Sungai, Pemilik Kandang Ayam di Proses Hukum
Memang alternative untuk menggantikan listrik PLN bila padam, yakni menggunkan mesin genset,’’Kalau padamnya sebentar bisa kita lakukan dengan mesin genset, tapi kalau padamnya sering kali dan waktunya cukup pajam, tidak bisa mengandalkan sepenuhnya dengan mesin genset, karena biaya operasionalnya besar, tentu kami rugi,’’lanjut Mereka.(Sid)
Sumber: