Geger Pemuda Gantung Diri, Polres Ogan Ilir Langsung Olah TKP

Geger Pemuda Gantung Diri, Polres Ogan Ilir Langsung Olah TKP

Pemuda di Ogan Ilir Gantung Diri--

OGANILIR.CO-Diduga depresi akibat persoalan keluarga, seorang pemuda warga Perumahan Griya Cipta Utama Kelurahan Indralaya Indah Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, mengakhiri hidup dengan gantung diri.

Korban yang berusia 24 tahun diketahui bernama Yogi Danindra, korban mengikat lehernya dengan tali tambang didepan rumahnya.

Kejadian tersebut terjadi Kamis, 02  Januari 2025 dan diketahui sekitar pukul 05.00 Wib  di Perumahan Griya Cipta Utama. 

BACA JUGA:Petugas PBK Banyuasin tak Hanya Bisa Memadamkan Api, Bisa Juga Membujuk Ibu Muda yang Mau Bunuh Diri

Mendapat laporan warga ada warga gantung diri, tim INAFIS Polres Ogan Ilir, langsung menuju TKP dan langsung melakukan identifikasi korban.

Menurut keterangan saksi kepada petugas Polres Ogan Ilir Yatin (52 tahun) dan  Maida Andika (38 tahun) keduanya Warga Perumahan Griya Cipta Utama menjelaskan, bahwa keduanya ketika akan keluar rumah untuk berdagang, lalu melihat seseorang yang tengah tergantung didepan rumahnya.

Korban tergantung dengan  posisi leher tergantung dengan tali di depan rumahnya.

BACA JUGA:Aktor Korea Song Jae-rim Meninggal Akibat Bunuh Diri

Lalu kedua saksi  memanggil warga untuk memastikan bahwa  benar yang tergantung  itu almarhum  Yogi Danindra  dan ternyata benar.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo melalui Kapolsek Indralaya AKP Junardi SH MAP membenarkan adanya warga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

"Petugas kita sudah ke TKP dengan mencari dan mengumpulkan keterangan saksi - saksi. petugas juga melakukan  Identifikasi oleh Sat Reskrim Polres Ogan Ilir"kata Akp Junardi.

BACA JUGA:Terjadi di Ogan Ilir, Judi Slot Makan Korban, Sopir Depresi Sampai Bunuh Diri

Selain itu lanjut AKP Junardi, petugasnya menyita barang bukti tali tambang warna kuning dengan panjang 335 CM dan pakaian korban.

"Hasil identifikasi korban memang bunuh diri, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Dan pihak keluarga korban membuat surat pernyataan bahwa tidak bersedia di autopsi / Visum. Korban diduga bunuh diri karena depresi permasalahan keluarga," tukas Akp Junardi (Sid)

Sumber: