7 Dampak dari Makan Berlebihan, yang Jarang Diketahui

efek samping dari makan yang berlebihan--
oganilir.co - Makan berlebihan atau makan setelah kenyang bukanlah kebiasaan yang baik untuk kesehatan tubuh, meski ini mungkin umum terjadi. Kita mungkin sering kali kalap ketika makan makanan favorit atau ketika berada dalam momen perayaan.
Bahkan, Makan berlebihan umum terjadi ketika seseorang berbuka puasa Ramadhan. Namun, kebiasaan ini sangat tidak baik untuk kesehatan. Makan berlebihan bisa menyebabkan obesitas, serangan jantung, dan mengganggu fungsi otak.
Makan secukupnya adalah prinsip makan yang sangat penting untuk diingat. Artikel akan menerangkan lebih lanjut tentang berbagai dampak Makan berlebihan. Apa dampak Makan berlebihan? berikut beberapa kemungkinan dampak yang bisa Anda alami, jika Makan berlebihan:
Rasa tidak nyaman di pencernaan
Saat Anda makan, lambung mengembang untuk menampung makanan tersebut. Lambung yang mengembang atau penuh akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa Anda sudah kenyang. Makan berlebihan menyebabkan lambung melebihi kapasitas normal, yang membuat rasa terlalu kenyang dan tidak nyaman di perut dengan gejala, seperti kembung dan mual.
Setelah Anda merasakan ketidaknyamanan di perut, efek samping Makan berlebihan selanjutnya yang bisa terjadi adalah asam lambung Anda naik (refluks asam). Refluks asam terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan dan menyebabkan rasa asam atau sensasi terbakar. Kondisi berisiko terjadi ketika Anda Makan berlebihan mendekati waktu tidur, karena posisi berbaring akan memperburuk efeknya dan mengganggu tidur Anda.
Lonjakan gula darah adalah efek samping Makan berlebihan yang bisa segera terjadi juga. Gula darah setelah makan Anda akan meningkat signifikan, terutama jika makanan dalam jumlah besar yang Anda makan adalah karbohidrat. Karbohidrat olahan paling banyak meningkatkan kadar gula darah daripada karbohidrat kompleks yang berserat tinggi atau dikombinasi dengan protein dan lemak sehat.
Makan berlebihan juga bisa menyebabkan Anda menjadi orang yang Mudah mengantuk. Hal ini dipengaruhi oleh fenomena setelah makan besar yang disebut hipoglikemia reaktif. Pada momen itu, kadar gula darah Anda turun segera setelah terjadi Lonjakan gula darah.
Gula darah rendah umumnya menyebabkan gejala, seperti mengantuk, tubuh melemban, detak jantung cepat, dan sakit kepala. Kenaikan berat badan Makan berlebihan bisa membuat Anda mengonsumsi kalori lebih banyak, dan kalori berlebih dari karbohidrat atau lemak lebih cenderung meningkatkan lemak tubuh. Jadi, jika Anda biasa makan makanan berkarbohidrat atau berlemak tinggi, Anda akan memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
Kebiasaan Makan berlebihan memberikan efek samping yang mengganggu pengaturan rasa lapar Anda. Rasa lapar diatur oleh hormon ghrelin dan rasa kenyang diatur oleh hormon leptin. Ketika Anda tidak makan dalam waktu lama, kadar ghrelin meningkat. Setelah Anda mendapatkan makan dengan cukup, kadar leptin meningkat.
Makan berlebihan, terutama makan makanan yang tinggi lemak, garam, atau gula, akan mengganggu keseimbangan hormon tersebut. Jenis makanan itu memicu pelepasan hormon dopamin yang menimbulkan rasa senang. Kebiasaan makan makanan tersebut secara berlebihan, tubuh akan ketagihan dan lebih mengutamakan untuk mendapatkan kenikmatan daripada fokus memenuhi rasa lapar.
Pada akhirnya, itu juga menyebabkan Anda bisa mengalami obesitas. Meningkatkan risiko penyakit Obesitas bukan satu-satunya penyakit yang bisa terjadi sebagai efek samping Makan berlebihan. Kebiasaan ini secara konsisten terbukti meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabates, penyakit jantung, dan stroke.
Itu dimulai dengan terjadinya sindrom metabolik yang meliputi kadar lemak tinggi, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan peradangan. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama untuk sindrom metabolik.
Demikianlah sederetan dampak yang bisa terjadi jika Anda kebiasaan Makan berlebihan.
Sumber: