Ternyata ini Alasan Kucing Peliharaan Suka Membawa Pulang Hewan Mati

Ternyata ini Alasan Kucing Peliharaan Suka Membawa Pulang Hewan Mati

--

oganilir.co - Bagi para pemilik kucing, kebiasaan hewan peliharaannya itu membawa pulang bangkai burung atau tikus bisa menjadi hal yang membingungkan, bahkan menjijikkan. Namun, perilaku ini bukan karena kucing kekurangan makanan atau sedang iseng semata. Di balik tindakan tersebut, ada naluri purba dan kompleksitas hubungan antara kucing dan manusia. "Kucing adalah hewan predator secara alami. Meski sudah dijinakkan lebih dari 10.000 tahun lalu, kucing peliharaan modern tetap mempertahankan insting berburu nenek moyangnya.

Jadi, ketika seekor kucing membawa pulang hasil buruannya, ini bukan karena ia lapar atau ingin memamerkan kekejamannya. Ini adalah bagian dari dorongan naluriah yang tertanam dalam genetika mereka.

Sebuah Isyarat Ibu kepada 'Anaknya' Emmanuelle Baudry, seorang ahli ekologi urban dari Universitas Paris-Saclay, menjelaskan bahwa perilaku ini kemungkinan berkaitan dengan perilaku keibuan. Di alam liar, induk kucing biasa berburu dan membawa pulang makanan untuk anak-anaknya. Ini bukan hanya memberi makan, tetapi juga sebagai sarana belajar—anak-anak kucing bermain dengan mangsa, belajar cara berburu, dan mengenali bentuk mangsanya.

Dalam konteks peliharaan, kucing mungkin melihat pemiliknya sebagai "anak kucing yang kurang efisien." Dengan kata lain, hadiah berupa hewan mati itu adalah bentuk perhatian dan pengajaran.

Tanda Rasa Aman dan Kasih Sayang Namun jangan salah sangka—ini bukan bentuk hinaan. Justru sebaliknya. "Ini sebenarnya semacam pujian," kata Dr. Liff. Ketika kucing membawa hasil buruannya ke rumah, itu menunjukkan bahwa mereka merasa nyaman dan aman di lingkungan tersebut, serta menganggap pemiliknya sebagai bagian dari keluarga mereka. Selain itu, rumah dianggap sebagai tempat yang aman untuk menyantap makanan. Beberapa kucing lebih suka makan mangsa mereka di tempat yang tenang dan familiar, jauh dari ancaman luar.

Tidak Semua Kucing Sama Meski begitu, tidak semua kucing menunjukkan perilaku ini. Dalam penelitian tahun 2023 yang diterbitkan di jurnal Ecology and Evolution, Baudry dan timnya menemukan bahwa kepribadian kucing sangat mempengaruhi frekuensi mereka berburu dan membawa pulang mangsa.

Kucing yang dominan, agresif, dan aktif cenderung membawa lebih banyak hewan mati ke rumah, sedangkan kucing yang pemalu dan bersahabat justru jarang melakukannya. Lingkungan tempat tinggal dan seberapa lama kucing dibiarkan berkeliaran juga berpengaruh. Kucing yang tinggal di pedesaan, misalnya, punya akses lebih luas untuk berburu dibanding kucing kota.

Bisakah Perilaku Ini Dicegah? Jika kamu tidak ingin menerima "hadiah" tak menyenangkan ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil. "Batasi apa yang bisa mereka buru," ujar Dr. Liff. Salah satunya adalah dengan menjaga kucing tetap di dalam rumah atau menjauhkan tempat makan burung dari pekarangan. Namun, naluri berburu kucing tetap perlu disalurkan. Mainan yang bisa mereka kejar dan sergap bisa menjadi alternatif yang baik. Selain membantu menjaga populasi satwa liar—mengingat kucing membunuh miliaran burung dan mamalia setiap tahun—membatasi akses berburu juga menjaga kesehatan kucing. Banyak mangsa liar membawa parasit, rabies, hingga flu burung.

Jadi, saat kucing datang sambil menjinjing bangkai burung atau tikus, anggaplah itu sebagai bagian dari nalurinya dan mungkin juga bentuk kasih sayangnya. Namun jika perilaku ini tidak diinginkan, kita bisa mengaturnya dengan membatasi akses mereka dan tetap memberikan stimulasi berburu secara aman. “Jika tidak ingin melihat perilaku ini, kita harus membatasi kesempatan mereka untuk melakukannya,” tutup Dr. Liff.

Sumber: