80 Ton Minyak Goreng Curah Raib di Wilayah PALI, Diduga Distribusi Fiktif Temuan Disdagprin dan Polres PALI

80 Ton Minyak Goreng Curah Raib di Wilayah PALI, Diduga Distribusi Fiktif Temuan Disdagprin dan Polres PALI

80 ton minyak goreng curah raib di wilayah PALI. Diduga distribusi fiktif, temuan Disdagprin dan Polres PALI. foto: ilustrasi/jpg/oganilir.co.--

Proses distribusi migor yang dipesan melalui aplikasi Simirah juga ada mekanismenya.

“Migor dikirimkan bertahap dan tidak sekaligus,” kata dia. 

Distribusi biasanya menggunakan mobil tangki dengan kapasitas 7 ton. 

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Rizali berharap Dinas Perdagangan selalu mengecek proses pendistribusian oleh distributor.

“Teman-teman Dinas Perdagangan PALI diharapkan terus memonitor pengiriman migor curah dari distributor,” ujarnya.  

Rizali menambahkan, para pengecer harus menjual sesuai HET. 

“Yang tidak boleh itu jika minyak curah mereka jual dengan harga migor kemasan,” pungkasnya.

Bagaimana di daerah lain? Kepala Dinas Perdagangan Palembang, M Raimon Lauri AR SSTP MSi mengatakan, pihaknya belum menemukan masalah seperti di PALI. 

“Pembelian memang langsung berhubungan pengecer dengan produsen,” tuturnya.

Pemkot tidak mengetahui kuota migor curah via aplikasi Simirah itu. 

“Pelaku usaha langsung berhubungan dengan produsen melalui aplikasi,” jelasnya. 

Meski demikian, pihaknya akan memperketat pengawasan migor agar tepat sasaran. Untuk migor curah HET-nya Rp14 ribu/liter. 

Sedangkan Minyakita Rp15.500/liter.

Terkait migor murah, Staf bidang Perdagangan Disperindag OKU mengatakan memang tidak banyak dijual pedagang di pasar tradisional. 

Tapi bukan karena migor curah langka. Dari distributor harga migor curah masih Rp15.000-an/liter. 

Sumber: