Wartawan 789 Telusur Sungai 4 Jam Naik Perahu Ketek, Masih Banyak Warga Buang Hajat Sembarangan

Wartawan 789 Telusur Sungai 4 Jam Naik Perahu Ketek, Masih Banyak  Warga Buang Hajat Sembarangan

Inilah Penampakan WC Terapung yang masih ada di bantaran sungai di Ogan Ilir --

Belum lagi pemandangan yang kurang sedap di lihat, yakni WC terapung,  ternyata masih banyak warga yang tinggal dibantaran sungai di beberapa desa yang dilintasi membuang hajatnya disungai alias sembarangan hingga merusak lingkungan, Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih belum dilaksanakan oleh warga atau bisa jadi pemerintah sudah tidak lagi menyuarakan PHBS tersebut.

BACA JUGA:SMAN 1 Indralaya Juara I Tari Mapak Raje Ajang Festival Burai II

Karena tujuan telusur sungai yang dilakukan wartawan 789 ini untuk melihat potensi wisata air yang ada di Bumi Caram Seguguk Kabupaten Ogan Ilir, rasanya WC terapung disungai tersebut harus di “Libas” habis.

Dan ada yang kritikan yang dilontarkan oleh salah satu wartawati senior Hj Ida Syahrul , dia  melihat  setiap desa yang dilintasinya tidak ada petunjuk atau tulisan nama desa dibantaran sungai.

“Kami tidak melihat petunjuk atau tulisan yang menyebutkan Anda telah  memasuki Desa……, tidak ada ada sama sekali,’’cetusnya .

Singkat cerita wartawan 789 tiba di Desa Burai sekitar pukul 13.20 Wib, dengan kondisi lapar dan haus , setelah melaksanakan salat zuhur, makan, peserta mendengar paparan Kepala Desa Burai Erik  mengenai program kedepan mengenai ekowisata Desa Burai  yang “Luar Biasa” kita tunggu hasilnya ?.

Pada acara tersebut hadir Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan  dan SDM Hedra Kudeta mewakili Bupati, Kepala BPBD Edy Rachmat, Kadis Kominfo Ferdian,  acara sendiri dipandu oleh MC kondang Happy OY, yang pernah dipercaya menjadi MC saat kunjungan Presiden RI Parbowo Subianto pada acara penanaman padi serentak se Indonesia di Pemulutan Ogan Ilir.

Penulis sendiri yang sejak awal mengitu perjalanan Desa Burai , untuk menjadi salah satu destinasi wisata  yang bisa diandalkan di Kabupaten Ogan Ilir,  kondis terkini justru cukup memprihatinkan.

Seperti Gazebo Knock Down bantuan Pertamina sudah tidah terawat lagi, lantai papannya sudah mulai bolong-bolong dan rapuh,   kotoran hewan  berserakan, kolam renang yang dibangun Pertamina juga akhirnya tidak selesai secara tuntas , sebab lahannya dikabarkan bermasalah.

Desa Burai yang mulai dilirik dan dibenahi sejak tahun 2018 untuk menjadi destininasi wisata  sepertinya masih jauh dari harapan dengan kondisi sekarang  ditahun 2025 ini . Padahal penghargaan tingkat nasional yang diberikan Desa Burai sudah disandangnya, seperti Kampung Berkualitas 2020, Juara 2 Anugerah Pesona Indonesia Terpopuler 2021,Juara 5 Desa Wisata terbaik kategori Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) pada ADWI 2021, Proper gold dari Pertamina Tahun 2022. Hanya saja predikat perhargaan tersebut tidak berbanding lurus dengan fakta dilapangan.

Oh Burai-ku  yang sejak awal  dipersolek tidak kunjung kecantikanmu terlihat ,kini Buraiku .. menjadi… Buram    (***)

 

Sumber: