Alfa One Jelaskan Kronologi Air Kemasan Ada Bercak Hitam

Alfa One Jelaskan Kronologi Air Kemasan Ada Bercak Hitam

Manajemen Alfa One menggelar konferensi pers di RM Minang Sepakat, Jumat 30 Mei 2025. Foto: Dendi Romi/oganilir.co--

PALEMBANG, oganilir.co - Tahun 2024 lalu, produksi air mineral atau kemasan merek Alfa One sempat terdapat bercak hitam dalam kemasan gelas atau cup. Manajemen Alfa One akhirnya menggelar konferensi pers setelah kasus itu ditangani BB POM.

Konferensi pers digelar di RM Minang Sepakat di kawasan Perumahan CitraGrand City (CGC), Jumat 30 Mei 2025 yang dihadiri awak media dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Kabupaten Banyuasin.

"Kasus air kemasan cup Alfa One tercemar atau terdapat bercak hitam ini terjadi pada bulan April 2024 tahun lalu," kata Humas Alfa One Hedy Natanael didampingi Manager Penjualan Yusni, dan manajamen perusahaan lainnya saat menggelar konferensi pers, Jumat.

BACA JUGA:Alfaone Tegaskan Air Kemasan Melalui Tahapan Quality Control

Dia menjelaskan bahwa produk air kemasan Alfa One cup yang terdapat bercak hitam itu terjadi pada April 2024, tepatnya pada waktu produksi pukul 22.00 dan keesokan harinya pada pukul 08.00 WIB. Hal itu diketahui setelah adanya laporan dari konsumen/toko yang menjual produk Alfa One kemasan cup. Pihak perusahaan langsung melakukan penarikan terhadap produk air kemasan yang terdapat bercak hitam tersebut dan menggantinya dengan produk baru.

"Total ada sekitar 80-90 dus air kemasan cup Alfa One yang ditarik dari konsumen toko," ujar Hedy. 

Atas kejadian itu, lanjut Hedy, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BB POM Palembang untuk dilakukan audit. Selama beberapa hari audit dilakukan BB POM Palembang terhadap pabrik dan proses produksi. Hasilnya, pada 25 April 2024, BB POM Palembang mengeluarkan hasil audit dengan nilai B. Artinya air kemasan yang diproduksi Alfa One layak minum karena tidak menggunakan bahan kimia.

BACA JUGA:Simak! Begini Tips Menyimpan Santan Kelapa Kemasan Agar Awet dan Tidak Mudah Basi!

"Yang bahaya itu justru air berasa. Jika tercemar atau ada bercak dalam proses produksi akan berdampak pada kesehatan," imbuh Hedy. 

Hedy mengakui bahwa dalam kasus tersebut, Divisi Quality Control lalai dalam melaksanakan tugasnya. Padahal, proses produksi air kemasan Alfa One hampir semuanya menggunakan semi robotic atau mesin. Sentuhan atau tangan manusia digunakan saat mengangkat kardus.

"Tapi itu tadi, kelalaian masih terjadi. Kami berterima kasih kepada teman-teman Aliansi Masyarakat Peduli Banyuasin (AMPB) yang melakukan kontrol terhadap produk Alfa One. Kejadian ini mengingatkan kami untuk meningkatkan penggunaan teknologi dalam memproduksi air kemasan," jelasnya.

BACA JUGA:Gelapkan Sabun Kemasan Senilai Rp 400 Juta, Pelaku Diringkus Polsek Tanjung Batu Ogan Ilir

Dia menjelaskan bahwa BB POM selaku lembaga yang mengawasi produk makanan, minuman, dan obat-obatan itu sangat tegas dalam mengeluarkan rekomendasi apabila terjadi kasus pencemaran dalam produksi. BB POM memberikan waktu paling lama dua bulan bagi perusahaan untuk memperbaiki sistem produksi. Jika masih terjadi kasus serupa, maka pabrik akan ditutup.

"Kita komitmen dalam memproduksi dan menjual air kemasan kepada masyarakat," tegas Hedy.

Sumber: