Belum Terpilih, Trump Ancam Calon Wali Kota Muslim New York

Donald Trump. Foto: AFP--
WASHINGTON, oganilir.co - Belum terpilih sebagai Wali Kota New York, Zohran Mamdani sudah mendapat ancaman dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Presiden dari Partai Republik itu mengancam akan menahan pendanaan untuk Kota New York jika Zohran Mamdani, kandidat dari Partai Demokrat, terpilih sebagai wali kota dalam pemilihan umum November mendatang.
Trump dalam sesi wawancara bersama Fox News, menyebut Mamdani sebagai seorang komunis. “Kalau dia terpilih, dia harus melakukan hal yang benar atau mereka (New York) tidak akan mendapat dana apa pun,” kata Trump, seperti dilansir dari The Independent, Ahad (29/6/2025).
Trump mengklaim bahwa Mamdani akan menjadi pemimpin yang sangat buruk untuk New York. “Saya dulu bilang kita takkan pernah punya sosialis di negara ini, tapi kita akan punya komunis. Maksud saya, dia itu komunis dan akan jadi wali kota New York,” katanya.
BACA JUGA:Zohran Mamdani, Politisi Muslim Calon Kuat Wali Kota New York, ini Sepak Terjangnya
Mamdani bantah dan balik menyerang
Dalam sebuah acara bertajuk “Meet the Press” yang ditayangkan oleh NBC pada Ahad, Mamdani membantah klaim Trump bahwa dirinya seorang komunis. Ia juga mengatakan, Trump menggunakan taktik lama dengan menyerang asal-usul dan identitas dirinya demi mengalihkan perhatian dari isu sebenarnya.
“Presiden ini akan bicara soal bagaimana saya tampil, bagaimana suara saya, dari mana asal saya, siapa saya, karena dia ingin mengalihkan perhatian dari apa yang saya perjuangkan,” kata Mamdani.
“Dan yang saya perjuangkan adalah hak-hak rakyat pekerja yang dulu katanya dia dukung saat kampanye, namun telah ia khianati sejak menjabat,” imbuhnya.
BACA JUGA:AS Mulai Serang Iran, Donald Trump Klaim Berhasil Hancurkan Fasilitas Nuklir
Mamdani menjelaskan bahwa ideologinya sebagai sosialis demokrat terinspirasi dari tokoh-tokoh seperti Dr Martin Luther King Jr. “Dr King pernah mengatakan: sebutlah demokrasi atau sosialisme demokratik, harus ada distribusi kekayaan yang lebih adil bagi semua anak-anak Tuhan di negara ini,” ujar Mamdani.
Menyikapi isu Palestina dan antisemitisme
Mamdani juga mendapat pertanyaan soal frasa “globalize the intifada,” yang menurut moderator Kristen Welker dipandang sebagian pihak sebagai ajakan kekerasan terhadap Yahudi.
“Itu bukan bahasa yang saya gunakan,” jawab Mamdani. “Bahasa yang saya pakai untuk memimpin kota ini berlandaskan pada hak asasi manusia universal,” jelasnya.
Sumber: