Lurah Bentak Warga Prabumulih Akhirnya Disanksi

Lurah Bentak Warga Prabumulih Akhirnya Disanksi

M Tohirin menbentak emak-emak. --

PRABUMULIH, oganilir.co - Beredar di media sosial, video berdurasi 1,8 menit, seorang laki-laki mengenakan baju dinas yang belakangan diketahui M Tohirin, Lurah Anak Petai, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih. 

Dalam video yang beredar, terlihat Tohirin membentak emak-emak. Tak hanya satu, melainkan ada dua perempuan yang dibentaknya. Bahkan, dia pun sempat menunjuk kepada salah-satu perempuan yang berkerudung hitam. 

Belum diketahui apa yang menjadi pemicu Lurah Anak Petai M Tohirin menghardik beberapa ibu rumah tangga tersebut. 

Hanya saja video itu mendapatkan banyak komentar warga. Termasuk Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM yang menyesalkan perbuatan oknum Lurah di Kota Prabumulih itu.

BACA JUGA:Catatan Sipil Banyuasin Fokus Layani Warga Terkena Dampak Pemekaran Kelurahan Rawa Maju dan Kenten Azhar

"Janganlah seperti itu, warga itu kan bosnya Pak Wali Kota. Jadi logikanya Lurah harus melayani dengan ramah, layani dengan baik dan beri penjelasan," Ridho Yahya, dibincangi akhir pekan tadi.

Kata Ridho, dia sering menyampaikan kepada pada Kades, Lurah, Camat hingga OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bahwa masyarakat adalah pimpinannya, karena masyarakat lah yang menjadikannya sebagai seorang wali kota.

"Sering kusampaikan yang ngangkat dia sebagai Lurah adalah walikota yang berarti bosnya Lurah itu Wali Kota. Lalu bosnya Wali Kota siapa? Masyarakat," tegasnya sembari menyebut sudah seharusnya masyarakat itu dilayani dan jangan arogan seperti itu dan seharusnya dilayani.

"Kalau dia tidak menghormati masyarakat kota Prabumulih sama saja dia tidak menghormati wali kota yang mengangkat dia," tegasnya.

BACA JUGA:Partai Gerindra Ogan Ilir Tuntaskan Kepengurusan Ranting di 241 Desa /Kelurahan

Ridho Yahya mengaku sudah memberikan sanksi kepada Lurah M Tohirin. "Sementara sudah kita berikan sanksi secara lisan. Jangan lagilah seperti itu," tukasnya mengaku tak segan memberikan sanksi lebih berat jika perbuatan tersebut kembali diulangi.

Terpisah, Lurah Anak Petai, Tohirin mengaku sudah meminta maaf kepada warga tersebut dan menyesali perbuatannya.

"Saya merasa menyesal karena tidak bisa menahan emosi dan bersikap kurang sopan terhadap orang tua," tukasnya. 

Sumber: