Hadiri Harganas ke-30, Ma'ruf Amin Minta Komitmen Kepala Daerah Turunkan Stunting
Bupati Banyuasin Askolani dan Gubernur Sumsel Herman Deru menerima penghargaan dari BKKBN. foto: istimewa--
"Sanggup semua, siap semua," tegas Maaruf Amin. Lebih lanjut dirinya menerangkan berdasarkan angka statistik PBB tahun 2020 lalu, terdapat 22 persen di dunia balita mengalami stunting.
"Jumlahnya diperkirakan 149 juta, dan di Indonesia ada 6,3 juta, " ucapnya. Menurutnya stunting itu bukan hanya tinggi badan, tapi lebih terhadap kualitas hidup, kecerdasan, kalah persaingan.
BACA JUGA:Wapres Hadiri Harganas di Banyuasin, Tol Kapal-Betung Tentatif Digunakan
"Kita serius (atasi) stunting di Indonesia," terangnya. Jadi keluarga merupakan faktor penting dalam mengatasi masalah stunting, dengan memberikan asupan gizi, tempat tinggal dan lainnya.
Maaruf Amin juga menyoroti perilaku hidup sehat remaja yaitu pernikahan dini. "Kita mesti hindari karena banyak mudoratnya serta resiko lebih tinggi anak stunting," tuturnya.
Dia menegaskan bahwa pernikahan dini tidak dilarang oleh agama, tapi pernikahan di bawah umur banyak kemudoratannya, salah satunya stunting.
"Tenaga kesehatan agar memberikan pelayanan kepada ibu hamil melalui Posyandu, Puskesmas. Petugas kesehatan siapkan informasi soal stunting dan lainnya," ucapnya.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Tinjau Persiapan Harganas ke-30 di Banyuasin, Konsumsi Perhatian Utama
Sementara itu, Kepala BKKBN Republik Indonesia, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) menyatakan kalau pemerintah memberikan amanat kepada BKKBN menjaga pertumbuhan penduduk seimbang, dan mewujudkan keluarga yang berkualitas di dalam ada percepatan penurunan stunting. BKKBN mendapatkan tantangan yaitu pengendalian kuantitas ledakan penduduk dan kelahiran.
Sumber: