Legenda Pawang Buaya Pemulutan Ogan llir

Legenda Pawang Buaya Pemulutan Ogan llir

Gerbang Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir dengan lambang buaya berhadapan. --

Legenda Pawang Buaya Pemulutan Ogan llir

OGAN ILIR, oganilir.co – Nama Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Sumsel. Jika menyebut nama kecamatan itu, yang ada di benak orang pasti menyebut pawang buaya.

 

Ya, Desa Pemulutan Ilir dan Desa Pemulutan Ulur, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir letaknya tidak jauh dari Palembang sebagai ibu kota provinsi Sumsel. Jika ditempuh dari Bundaran Air Mancur (BAM) Palembang ke Desa Pemulutan Ilir, tidak lebih dari 15 km. 

 

Untuk menuju Desa Pemulutan Ilir yang dikenal memiliki pawang buaya dari Palembang, perjalanan dari BAM mengarah ke Kayuagung. Setelah sekitar 10 km meninggalkan BAM arah ke Terminal Karya Jaya, akan bertemu gerbang Selamat Datang di Kecamatan Pemulutan di sebelah kiri. 

 

Dari gerbang Selamat Datang di Kecamatan Pemulutan menuju Desa Pemulutan Ilir, harus masuk ke dalam sekitar 5 km. Kecamatan Pemulutan mengklaim sebagai daerah pawang buaya karena pada gerbang selamat datang itu terdapat gambar dua ekor buaya saling berhadapan.

BACA JUGA:Buaya Teror Warga Banyuasin Berhasil Ditangkap, Namun Masih Ada Seekor Lagi Ukuran Jumbo

 

Lima tahun lalu, ada dua pawang buaya terkenal di Desa Pemulutan Ilir. Mereka adalah Abdul Hamid dan Nang Kunung. Keduanya merupakan saudara kandung. Hanya saja Abdul Hamid lebih tua dari Nang Kunung. 

 

Pada sekitar tahun 2010-2012, penulis sempat berbincang dengan Abdul Hamid saat ada acara Pemkab Ogan Ilir.  Abdul Hamid sempat menceritakan pengalamannya mencari korban tenggelam di Sungai Musi atau Sungai Ogan. Salah satu korban tenggelam saat itu adalah seorang pengurus partai yang perahunya karam saat menyeberangi Sungai Ogan di Desa Pemulutan Ilir.

 

Sumber: