Detik-Detik Penangkapan Buaya Muara 3,65 Meter di Desa Giliran Banyuasin

Detik-Detik Penangkapan Buaya Muara 3,65 Meter di Desa Giliran Banyuasin

Ilustrasi.--

Detik-Detik Penangkapan Buaya Muara 3,65 Meter di Desa Giliran Banyuasin

BANYUASIN, oganilir.co - Keberadaan buaya muara yang meneror warga Desa Giliran, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumsel berhasil ditangkap. Hewan yang hidup di dua alam itu berhasil ditangkap petugas BKSDA Sumsel dibantu, petugas Polsubsektor Muara Sugihan, Polsek Muara Padang, Bhabinkamtibmas, Babinsa, warga dan perangkat Desa Giliran, Selasa 11 Juli 2023 pukul 23.52 WIB. 

 

Buaya muara itu sudah sering muncul pada Juni lalu. Sejak itu warga resah karena predator itu sering masuk ke tambak ikan milik warga. Ikan dalam tambak pun habis dimangsa predator air itu.

 

Karena ukurannya besar, panjang buaya mencapai 3,65 meter. Warga yang mengetahui keberadaan buaya muara, menjadi resah. Namun keberadaan buaya muara yang sering muncul pada pukul 17.00-04.00 setiap harinya, menjadi tontonan anak-anak. Hal itulah yang membuat warga khawatir. Takut jika buaya itu mendekat. Anak-anak sering mendekat ke lokasi tempat munculnya buaya. Padahal, warga sudah memasang tulisan spanduk berisi himbauan untuk menjauhi lokasi buaya muara sering muncul.

 

Kekhawatiran warga semakin jadi karena selain masuk ke tambak ikan, buaya muara itu sering naik ke jalan. Karena itu warga melapor ke BKSDA Sumsel. Di bawah komando BKSDA Sumsel, upaya menangkap buaya itu dilakukan pada Selasa 11 Juli 2023 pukul 20.00 WIB. 

BACA JUGA:Warga Desa Giliran Banyuasin Lega, Buaya Muara 3,65 Meter Berhasil Ditangkap

 

Puluhan warga dan petugas dilibatkan menuju lokasi tempat munculnya buaya. Tepatnya di parit kecil dekat desa. Tiba di lokasi, warga melihat buaya di dalam parit. Tali pun dilemparkan ke mulut buaya. Sang predator menggigit tali yang dilempar yang ujungnya sudah diikat sebagai jerat. Tak ayal, tarik menarik terjadi antara buaya muara dengan puluhan warga dan petugas yang akan menangkapnya.

 

Saat terjadi tarik menarik itulah, sebagian warga melemparkan kain ke mata buaya untuk menutup indra penglihatannya. Buaya jika matanya sudah tertutup kain, tidak bisa lincah bergerak dan memangsa. 

 

Sumber: