Jembatan Ikonik Palembang ini Sebelumnya Dinamai Soekarno

Jembatan Ikonik Palembang ini Sebelumnya Dinamai Soekarno

Jembatan Ampera. foto: dendi romi/oganilir.co--

Jembatan Ikonik Palembang ini Sebelumnya Dinamai Soekarno

PALEMBANG, oganilir.co - Jembatan Ampera merupakan  salah satu  destinasi wisata bersejarah yang ada Palembang. Jembatan Ampera yang membelah Sungai Musi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnu).

Jembatan Ampera menjadi penghubung wilayah Palembang Seberang Ilir dengan Seberang Ulu. Anda yang berkunjung ke Palembang, belum lengkap jika belum berswafoto di atas jembatan yang dibangun semasa Presiden Soekarno itu. 

Wisatawan yang berada di atas Jembatan Ampera bisa menikmati pemandangan aktivitas di Sungai Musi dan Pasar 16 Ilir yang berada di samping jembatan. Wisatawan juga bisa menikmati keindahan Benteng Kuto Besak (BKB) yang merupakan tempat bersejarah peninggalan Sultan Mahmud Badaruddin I pada abad ke-18.

Selain itu, sembari menikmati keindahan yang ada disekitar pengunjung, juga bisa mampir ke warung terapung yang berada di kawasan Plaza Benteng Kuto Besak. Warung yang berbentuk perahu menyediakan makanan khas Palembang. Mulai dari pempek, tekwan, model, dan makasan khas Palembang lainnya.

BACA JUGA:Ibu Muda Mau Bunuh Diri di Jembatan Ampera saat Menhub Tinjau Dermaga 16 Ilir

Sebelum bernama Ampera, jembatan ini sempat diberi nama Soekarno sebagai ucapan terima kasih masyarakat Sumatera Selatan kepada Presiden Soekarno dalam mewujudkan cita-citanya memiliki jembatan yang menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir.

Namun, seiring berkembangnya zaman, nama jembatan ini berubah menjadi Amanat Penderitaan Rakyat atau disingkat dengan Ampera (1960). Ampera merupakan jembatan terpanjang di Asia Tenggara. 

Jembatan Ampera miliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter, tinggi 63 meter, jarak antara menara 75 meter, dan berat jembatan sekitar 944 ton. Pada awalnya bagian tengah Jembatan Ampera bisa diangkat supaya kapal-kapal besar bisa melintas.

Tetapi, mulai tahun 1970 bagian tengah Jembatan Ampera sudah tidak bisa diangkat lagi. Sebab waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dinilai mengganggu arus lalu lintas di atasnya.

BACA JUGA:Salat Ied di Masjid Agung Palembang, Jembatan Ampera Ditutup, Catat Waktunya

Pada tahun 1990, bandul pemberatnya dibongkar karena dikhawatirkan dapat membahayakan.

Sumber: