Undang Akademisi Berlatar Belakang Zionis, Ketum PBNU Minta Maaf

Undang Akademisi Berlatar Belakang Zionis, Ketum PBNU Minta Maaf

Yahya Cholil Staquf. Foto: PBNU--

JAKARTA, oganilir.co - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf akhirnya meminta maaf kepada publik kaena mengundang akademisi asal Amerika Serikat (AS) Peter Berkowitz yang memiliki latar belakang zionis.

Ya, Peter Berkowitz dalam lawatannya ke Indonesia beberapa waktu lalu juga diundang menjadi pembicara dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU). Gus Yahya -panggilan akrab Yahya Cholil Staquf- menjelaskan undangan tersebut merupakan bentuk kekhilafan akibat kurangnya kecermatan dalam proses seleksi narasumber.

"Saya mohon maaf atas kekhilafan dalam mengundang Peter Berkowitz tanpa memperhatikan latar belakang zionisnya. Hal ini terjadi semata-mata karena kekurangcermatan saya dalam melakukan seleksi dan mengundang narasumber," ukata Gus Yahya di Jakarta, Kamis (28/8).

BACA JUGA:Menteri BUMN Rombak Direksi-Komisaris PT KAI, Mantan Ketum PBNU Jadi Komut

Dia menyatakan sikap PBNU terhadap perjuangan rakyat Palestina tidak pernah berubah. PBNU tetap mendukung penuh kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai sebuah negara yang merdeka. "PBNU mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk memiliki negara yang merdeka dan berdaulat," ujar kakak kandung mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini.

Dia menegaskan PBNU juga mengecam berbagai tindakan kekerasan dan serangan brutal yang dilakukan oleh Israel terhadap warga sipil di Gaza. "Saya dan PBNU mengutuk tindakan-tindakan genocidal yang brutal yang dilakukan oleh pemerintah Israel di Gaza," ujar Gus Yahya.

PBNU, kata dia, menyerukan kepada seluruh pihak, baik nasional maupun internasional, untuk bekerja keras menghentikan genosida di Gaza serta mengupayakan perdamaian yang adil dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Sekjen PBNU ini Dilantik Sebagai Menteri untuk Kedua Kalinya

Nama Peter Berkowitz muncul menjadi polemik setelah mengisi acara di Universitas Indonesia (UI). Masyarakat kemudian memprotesnya karena latar belakang Berkowitz yang sangat vokal mendukung genosida Israel terhadap Palestina.

Dari beberapa artikel yang ditulisnya, Berkowitz menilai penjajahan Israel terhadap Palestina merupakan hak untuk membela diri. Bahkan dia juga mengusulkan pemindahan warga Gaza ke Sinai yang berada dalam wilayah Mesir. S

ementara kaitannya dengan PBNU, Peter Berkowitz diundang untuk menjadi salah satu narasumber AKN NU. AKN NU adalah kaderisasi tertinggi PBNU yang diikuti oleh puluhan peserta terpilih dan menghadirkan narasumber internasional.

BACA JUGA:Israel Kembali Menyerang, Langit Zionis Dihujani Rudal Iran

Tujuannya agar kader-kader terbaik NU memahami peta geopolitik global dan mampu menavigasi arah perjuangan NU ke depan, AKN NU dirancang sebagai program intensif untuk mencetak pemimpin masa depan NU di level nasional. Para peserta akan dibekali pengetahuan strategis mengenai aktor global, kawasan penting dunia, hingga isu-isu internasional yang relevan bagi posisi Indonesia dan NU dalam konstelasi global. (antara/jpnn/dri)  

 

Sumber: